Kamis, 27 September 2007

Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam

Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam
oleh Lianny Hendranata


Ketika seseorang bertanya pada saya, "Bagaimana kita bisa melakukan
apa yang Anda terangkan dalam pelatihan ini, bagaimana kita bisa
berbuat hal yang begitu fantastis, tidak realistis?" Pertanyaan-
pertanyaan di atas, sering saya dengar dalam kelas-kelas pelatihan
motivasi yang diadakan beberapa perusahaan.

Apakah betul memotivasi orang, bisa hanya sekadar menjabarkan trik-
trik atau langkah-langkah untuk seseorang mampu berbuat di luar
rasionya di mana otak logikanya "terpaksa" harus ditidurkan sebentar.

Maka sambil bergurau, saya menjawab: jika Anda kesulitan melakukan
apa yang luar biasa yang sampai Anda tidak percaya anda bisa
melakukannya. Cobalah anda ingat, kelakuan ketika sedang jatuh cinta!

Mari bersama kita menelaah kisah ini, seorang ibu berusia lebih dari
80 tahun, sebagai seorang jompo yang sudah ditinggal suaminya, dia
sangat kesepian, dan hidup dengan bantuan kursi roda. Sang ibu
mempunyai putri kesayangan bernama Betsie yang cacat mental sejak
lahir, selain itu Betsie juga menderita epilepsi yang sering kambuh.

Dengan segala fasilitas yang bagus dari sebuah negara maju yang kaya,
ternyata tidak mampu menenangkan hati sang ibu untuk meninggalkan
putri kesayangannya seorang diri jika dirinya sudah tiada.

Maka ketika Betsie berulang tahun ke-51 tahun dan epilepsinya kambuh,
sang ibu yang penuh cinta sayang, penderitaan Betsie membuatnya
terinspirasi untuk mengakhiri penderitaannya, dia akhiri dengan
mendekap memakai bantal wajah putri kesayangannya itu sampai
mengembuskan napas terakhirnya. Sebuah kisah nyata yang memilukan!

Ternyata Cinta, mampu membuat seseorang bergerak di luar rasio,
berbuat di luar logika! Maka tidaklah heran, seseorang yang
sedang "demam" cinta, seseorang yang sedang jatuh cinta bisa berbuat
apa saja untuk mengekspresikan cintanya.

Inspirasi dan motivasi

Jika kita duduk sebagai hakim, vonnis apakah yang bisa kita jatuhkan
kepada si nenek yang membunuh putri kesayangannya. Sebab ini kisah
yang mengandung unsur inspirasi, tetapi diekspresikan negatif dan
berujung malapetaka bagi orang yang dicintai.

Sering orang merancukan kata inspirasi dan motivasi. Kata motivasi
dan inspirasi biasanya di campur aduk. Maka James Salam dalam bukunya
yang berjudul "Intuisi, Tanda Panah Menuju Kesuksesan Berbisnis"
mengajak kita melihat perbandingan arti yang dalam antara perbuatan
yang berunsur Insprirasi dengan yang berunsur motivasi.

Kata inspirasi berasal dari kata latin spirare yang artinya bernapas,
naluri batin dalam arti "naluri" dari alam atau dari Yang Maha Kuasa.

Inspirasi itu momen di mana kontak dengan spiritual di dalam diri
kita. Itu, esensi dari kreativitas kehidupan, kegairahan dan
kegembiraan/kesedihan yang bisa membuat ombak energi mengalir dari
hati dan mengerakkan seseorang untuk berbuat.

Arti gerakan yang terjadi, adalah gerakan dari batin. Maka
kesimpulannya inspirasi terjadi keluar dari batin. Maka inspirasi
lebih kuat kaitannya dengan perasaan "cinta" jika kita mempunyai
inspirasi minimal untuk kita sendiri, maka kita mulai mengenalkan
sekaligus menerapkan cinta pada diri kita sendiri, dan pada orang
lain.

Ilustrasi cerita Betsie dan ibunya di atas adalah gerakan jiwa dari
sebuah inspirasi dan sekarang mari kita bandingkan dengan cerita
ilustrasi di bawah ini yang berunsur motivasi

Motivasi, adalah relasi dari antara kepribadian, jika kita katakan
mempunyai motivasi untuk berbuat, untuk melakukan suatu langkah, di
mana hal ini sebenarnya yang terjadi dengan kita adalah rasa takut
untuk melangkah, untuk berbuat maka motivasi diperlukan untuk bisa
menguatkan langkah dan perbuatan kita. Maka motivasi bisa dikatakan
berasal dari ketakutan.

Contoh seorang manajer memotivasi anak buahnya "Saya memberikan
tambahan bonus, jika kamu bisa merubah dirimu untuk lebih
berprestasi". Dengan jelas kita melihat motivasi yang diberikan
mengharapkan imbalan prestasi sang anak buah, di mana hal ini tentu
saja juga memberi keuntungan untuk sang manajer.

Ketakutan yang mendasari motivasi yang diberikan adalah, turunnya
prestasi anak buah yang tentu mempengaruhi prestasi sang pemberi
motivasi. Ini jenis motivasi antar pribadi.

Contoh lain cerita yang berunsur inspirasi, seorang atasan memberi
inspirasi pada anak buahnya: "Tony, mulai bulan depan, kamu saya
daftarkan untuk kursus bahasa Prancis, sebab perlu untuk kamu". Dari
contoh ini kita melihat sang atasan memberikan inspirasinya untuk
Tony, supaya bisa lebih maju dalam berprestasi, yaitu dengan menambah
kemampuannya berbahasa Prancis.

Dalam hal ini sang atasan tidak mengharapkan imbalan dari kemampuan
Tony berbahasa Perancis, tapi dia memberi inspirasi untuk lebih
sukses, maka Tony perlu tambahan kemampuan dalam bahasa perancis itu.

Motivasi itu dari ketakutan. Motivasi mengurus tingkah dari
kekurangan dan urus untuk diri sendiri. Saya mau memberikan kamu upah
kalau kamu merubah diri supaya tujuan saya bisa tercapai dan
kebutuhan saya tercapai. Sedangkan inspirasi ber- kaitan dengan
kepenuhan, urus dan cinta tanpa syarat.

Contoh perbuatan lain yang berunsur inspirasi dalam relasi suami
istri, kita bisa mendengar suara seorang suami berkata: "Jeany, saya
cinta kamu dan mau urus kamu tanpa syarat, serta menolongmu untuk
berkembang".

Siapa bermotivasi, pertama urus diri sendiri dan siapa berinspirasi
urus orang lain dulu. Motivasi datang dari ketakutan. Inspirasi dari
cinta. Jadi hampir bertolak belakang. Ins- pirasi itu esensi kalau
mau menolong orang lain dan menciptakan masyarakat yang baik.

Inspirasi relasi yang mengurus dimana dunia jadi lebih baik. Maka
kesimpulannya, Motivasi itu relasi dari antara kepribadian sedangkan
Inspirasi relasi antara jiwa/soul. Tepatnya inspirasi adalah gerakan
jiwa yang paling dalam.

Sumber: Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam oleh Lianny Hendranata

Selasa, 25 September 2007

SUSPECT: Murid Si Pematung :"Diao ke jia de tu di"

Murid Si Pematung
"Diao ke jia de tu di"
oleh Andrie Wongso


Alkisah, di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung
yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus,
indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan
dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan
hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya
si seniman itu.

Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk
menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia
diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk
tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan
bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari
tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda
yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.

Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab,
menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung
gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas
memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia
berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang
dipergunakan.

"Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk
mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat
yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan
Guru." "Silakan pakai, kamu tahu di mana alat-alat itu berada kan?
Ambil saja dan pakailah," jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya
dan berkata, "Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun
sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru.
Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat?"

"Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama
puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan
tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan
segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali
kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung
hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang
kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni
dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan
begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang
baik."

"Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru
bersabar mengajari saya."

Pembaca yang berbahagia,
Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan
talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih
bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apa pun,
hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan
terampil dan terlatih yang menggerakkannya.

"fu chu dai jia

Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang
gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apa pun bidang yang kita
geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu,
fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai
kesuksesan yang membanggakan!!!

Salam sukses luar biasa!!!

Sumber: Murid Si Pematung oleh Andrie Wongso