Senin, 13 Agustus 2007

Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan

Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan

oleh Andrew Ho,

"Motivation is what gets you started, habits is what keep you going.
Motivasi memacu keberanian Anda untuk melangkah, sedangkan kebiasaan
menjadikan Anda terus melangkah."
~ FitnessFirst Club

Menceritakan impian dan kemungkinan-kemungkinan kesuksesan besar
pasti sangat menyenangkan. Tak jarang waktu kita habis hanya untuk
membuat perkiraan-perkiraan atau wacana dari A sampai Z. Terkadang
sampai kita lupa makan dan minum apalagi menunaikan tanggung jawab
yang harus kita selesaikan.

Realitas tersebut akan bertolak belakang bila sudah sampai pada
tahap realisasi atau pelaksanaan. Mencanangkan target dan
strateginya saja mungkin kita sudah mulai enggan. Seringkali pada
tahap selanjutnya kita akan kehilangan fokus dan kemauan.

Tidak mengherankan bila tindakan permulaan untuk mewujudkan impian
yang sudah dibicarakan sampai mulut berbusa-busa tadi tidak
menghasilkan apa-apa. Kalaupun langkah permulaan sudah cukup baik,
tetapi bila pada pelaksanaan berikutnya fokus sudah terpecah dan
kemauan mengendor maka hasilnya juga tidak akan memuaskan.

Motivasi memang sangat penting bagi siapapun di dunia ini untuk
menggugah inspirasi dan semangat seseorang meraih bermacam-macam
impian. Tetapi inspirasi tidak akan cukup bermanfaat mengantarkan
seseorang ke gerbang keberhasilan, bila semangat atau kemauan yang
timbul hanya bertahan dalam hitungan jam atau hanya pada tahap
permulaan saja. Semangat atau kemauan tak hanya dibutuhkan pada
proses menciptakan wacana atau impian, melainkan sampai ke proses
merealisasikan program kerja dan mencapai keberhasilan bahkan sampai
ribuan tahun berikutnya.

Dalam hal ini saya mempunyai tiga langkah guna menyiasati agar
semangat atau kemauan tersebut terus berkobar sampai impian yang
kita inginkan tercapai. Langkah yang pertama adalah memulai dari
diri sendiri. Artinya kita harus belajar bertanggung jawab penuh
atas kehidupan dan masa depan diri sendiri. "The price of greatness
is responsibility – Satu bagian dari kesuksesan adalah sikap yang
bertanggung jawab," kata Winston Churchill.

Mengapa demikian? Karena langkah tersebut akan menjadikan kita tidak
berusaha mengandalkan orang lain, sehingga kita lebih disiplin dalam
menjalankan tanggung jawab. Terlebih lagi kita tidak akan pernah
berusaha mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari tanggung
jawab tersebut. Tetapi jika kita tidak dapat bertanggung jawab pada
diri sendiri, tentu saja kita tidak akan pernah berhasil atau mampu
memikul tanggung jawab yang lebih besar dengan baik misalnya dalam
lingkup keluarga, perusahaan atau bahkan negara.

Memulai dari diri sendiri harus diikuti dengan keseriusan, dalam
arti menjalankan dengan penuh kesungguhan sampai benar-benar
mendapatkan hasil yang diharapkan. Sesuatu yang paling mudah
sekalipun akan terasa sulit bila kita kurang serius menjalankannya.
Sebaliknya segala sesuatu yang sangat sulit akan dapat diselesaikan
dengan baik berkat keseriusan kita.

Mao Tzu Zhong menyatakan bahwa keseriusan memiliki kekuatan yang
sangat dahsyat. Karena keseriusan mampu menjadikan kita ahli atau
menguasai bidang yang sedang kita tekuni. Ditandaskan pula oleh Dr.
Frank Richards dengan pendapatnya, "All big things in this world are
done by people who are naive and have an idea that is obviously
impossible. – Sungguh tidak mungkin semua karya yang menakjubkan di
dunia ini dihasilkan oleh orang-orang yang tidak berpengalaman dan
mempunyai sebuah ide saja."

Para ahli mampu menciptakan karya mengagumkan bukan dalam sehari,
melainkan bertahun-tahun mengerjakan bidang yang mereka tekuni
dengan penuh kesungguhan. Para tokoh usahawan sukses semisal Prof.
Dr. H Sukamdani Sahid Gitosardjono, Martha Tilaar, Einstein dan lain-
lain sebagainya adalah orang-orang yang menekuni bidang mereka
dengan penuh keseriusan sebelum akhirnya berhasil dan terkenal. Tak
ada salahnya meniru keseriusan mereka dalam melaksanakan pekerjaan
kita daripada sekedar mengagumi dan bermimpi sukses seperti mereka.

Inspirasi dan semangat akan terus berkobar bila kita fokus pada
bidang tertentu. Terlalu banyak fokus akan menyebabkan energi
terbagi, sehingga bukan kreativitas, ide yang muncul melainkan rasa
frustasi. Bila kita benar-benar fokus pada bidang yang sedang kita
tekuni maka akan muncul kreativitas, ide cerdas dan solusi-solusi
yang cemerlang dan sangat potensial meningkatkan suhu semangat juang
dan kerja kita.

Ketiga langkah tersebut cukup efektif meningkatkan semangat juang
kita hingga mencapai tujuan bahkan untuk mencapai target-target
selanjutnya. Daripada terus berangan-angan dan dibayangi ketakutan,
lebih baik segeralah menyusun langkah kerja, lalu bekerja dengan
baik dan bersemangat walau apa pun tantangan yang harus dihadapi.
Bila kita sudah berhasil mencapai tujuan, maka pada saat itulah kita
akan menyadari sesuatu memang nampak sulit sebelum dikerjakan.[aho]

Sumber: Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan oleh Andrew Ho,

 seorang penulis bestseller, motivator, dan pengusaha.

Bangkit Dari Keterpurukan

Bangkit Dari Keterpurukan

oleh Andrew Ho,

"Jika Anda mau menerima kegagalan dan belajar darinya, jika Anda mau
menganggap kegagalan merupakan sebuah karunia yg tersembunyi dan
bangkit kembali, maka Anda memiliki potensi menggunakan salah satu
sumber kekuatan paling hebat untuk meraih kesuksesan."
~ Joseph Sugarman

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan.
Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-
orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa
saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke
sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam
keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya
menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau
melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk
kemalangan lainnya.

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam
bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita
semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk
introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita
lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah
dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan
melaksanakan rencana dengan lebih baik.

"Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you
learn what doesn't work; and second, the failure gives you the
opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita
peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang
tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi
kita untuk mencoba pendekatan baru," kata Roger Van Oech.

Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan
hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan
kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney,
Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali,
Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper
Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami
keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut
justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor
pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil
lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan
kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul
Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki
gunung:

1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan
mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah
dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan
terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka
inginkan.

Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di
dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari
keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan
jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras,
dan mental yang kuat.

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama
kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan
kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai
tujuan tertinggi. "Our greatest glory is not in never falling, but in
rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita
tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika
gagal," cetus Confucius.

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai
kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat
perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai.
Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil
maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan
semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus
keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup
keras.

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh
positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda
alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada
kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik.
Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu
bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.[aho]

Sumber: Bangkit Dari Keterpurukan oleh Andrew Ho, motivator,
pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.

Percikan Api - Huo Hua

Percikan Api - Huo Hua

oleh Andrie Wongso



Dikisahkan seorang pemuda miskin, demi memenuhi panggilan kerja yang
mendesak dan sesegera mungkin, dia harus menempuh perjalanan cukup
jauh ke luar kota. Dia tahu, mobil tua yang dimiliki sebenarnya tidak
layak digunakan untuk perjalanan jarak jauh, tetapi keadaan memaksa,
sehingga akhirnya diputuskan tetap berangkat dengan mobil tua
tersebut.

Di tengah perjalanan yang sepi, senja berselimut kegelapan tiba
diiringi hujan yang turun dengan deras. Tiba-tiba yang dikuatirkan
terjadi juga, setelah beberapa kali terbatuk-batuk, mesin mobil
akhirnya mati. Segala usaha yang serba terbatas telah dilakukan,
tetapi sia-sia belaka, mobil tetap diam. Dikelilingi kegelapan malam,
hujan dan badai terasa semakin tidak bersahabat. Selama beberapa jam
tidak ada mobil yang melintas, si pemuda hanya bisa duduk termenung
di dalam mobil meratapi nasibnya.

Tiba-tiba... sekilas terlihat melalui kaca spion, sorotan lampu mobil
mendekat dan berhenti di belakang mobil si pemuda. Diselimuti
perasaan takut tetapi lebih pada rasa gembira, si pemuda melihat
pengendara mobil turun mendatangi jendela mobilnya. Karena cuaca
sangat gelap, hampir-hampir wajah si pengendara tidak terlihat dengan
jelas.

"Mesin mobil saya mati!" serunya sambil menurunkan kaca jendela
mobil. Kemudian orang yang tidak dikenal itu melangkah ke depan mobil
dan membuka tutup mesin, mengulurkan tangannya dan entah apa yang
dilakukan, tidak lama kemudian dia memberi isyarat agar memutar kunci
kontak. Alangkah terkejut dan mengherankan, mesin mobil hidup!

Masih dengan rasa keheranan, si pemuda berseru, "Saya tadinya kuatir,
jangan-jangan mobil saya mogok untuk terakhir kalinya." Orang tidak
dikenal itu pun menjawab dengan tegas, "Setiap mobil paling sedikit
akan hidup sekali lagi bila diberi perhatian yang semestinya." Tiba-
tiba angin mereda, hujan berubah rintik-rintik.

Orang asing itu melanjutkankan perkataannya: "Prinsip yang sama juga
berlaku bagi manusia. Selama masih ada sedikit percikan api, belum
terlambat bagi seorang manusia untuk membuat awal yang baru."

Si pemuda tergesa-gesa mengucapkan banyak terima kasih dan segera
meneruskan sisa perjalanannya dan tiba di tempat yang dituju dengan
selamat.

Para pembaca yang bahagia. Memang, begitu penting sebuah percikan api
untuk bisa menghidupkan mobil, demikian pula di dalam kehidupan
manusia, percikan api bisa diartikan sebagai semangat, hasrat, niat
atau tekad.

Bagi setiap manusia, siapa pun dia, bagaimanapun keadaannya, selama
masih mempunyai percikan api yang berbentuk TEKAD, maka tiada kata
terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru! Kebangkitan baru! Dan
menciptakan kesuksesan baru!

Jian Qiang De Yi Zhi atau tekad yang kuat.

Bagi saya sendiri yang lahir di keluarga miskin, yang hanya mengenyam
pendidikan formal kelas 6 SD pun tidak lulus, (SDTT—Sekolah Dasar
Tidak Tamat), sungguh tidak mudah untuk berjuang dan keluar sebagai
pemenang! Begitu pentingnya kekuatan TEKAD atau percikan api bagi
saya! Tanpa TEKAD YANG KUAT untuk mengubah nasib dengan berjuang mati-
matian, tidak mungkin nasib bisa saya ubah dan meraih kesuksesan
seperti hari ini….

Dengan bersyukur atas keberhasilan yang telah saya raih, saya
bertekad untuk tetap belajar, berjuang! Berjuang dan belajar lagi!!
Dan membagi semangat pada setiap orang yang membutuhkan agar bisa
memiliki kekayaan mental dan sama-sama meraih kesuksesan untuk
kehidupan yang lebih bernilai.

Salam sukses luar biasa!!

sumber: Percikan Api - Huo Hua oleh Andrie Wongso

Seni Bernegosiasi

Seni Bernegosiasi

oleh Andrew Ho. Andrew Ho

"The only way to negotiate anything is to give one thing in return
for another. Satu-satunya cara menegosiasikan apapun adalah
memberikan imbalan kepada yang lain."
~ Denis Waitley

Negosiasi sebelum terjadi transaksi barang atau jasa sudah menjadi
bagian dari aktivitas manusia sejak jaman purbakala sampai sekarang.
Kemampuan bernegosiasi lebih dibutuhkan dalam dunia bisnis yang
bergerak cepat dan penuh dengan persaingan ketat seperti saat ini.
Karena disamping memberikan hasil lebih memuaskan, melakukan
negosiasi akan sangat menyenangkan bila kita mengetahui caranya.
Berikut ini ada beberapa tips sukses bernegosiasi.

Langkah pertama adalah mencari informasi yang relevan untuk
bernegosiasi, di antaranya tentang tujuan, lawan bicara, agenda, dan
hasil yang ingin kita capai, sekaligus seberapa besar keinginan
mereka untuk menciptakan transaksi dengan kita. Jika kita ingin
membeli sebuah rak buku, setidaknya kita harus mengetahui kisaran
harga rak buku dengan berbagai model dan bahan. Pengetahuan tersebut
merupakan kunci penawaran kita.

Proses pertama akan terjadi jika ada pertanyaan. Maka kita mulai
dengan memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban cukup panjang,
bukan sekedar jawaban ya atau tidak. Tetapi jangan sampai kita
mengajukan pertanyaan yang sifatnya mengintimidasi. Sampaikan
pertanyaan yang menunjukkan rasa hormat kita. Misalnya bertanya
kepada mereka dengan memberikan alternatif, "Bagaimana kalau 100 ribu
saja?"

Sedangkan untuk mengetahui penawaran terendah, langkah yang bisa Anda
lakukan adalah membiarkan mereka memulai penawaran terlebih dahulu.
Mereka mungkin memberikan penawaran tertinggi. Tetapi jika Anda
memulai terlebih dulu, mungkin mereka akan mendapatkan lebih tinggi
dari nilai harga yang sebenarnya.

Oleh sebab itu, kita jangan langsung menerima penawaran pertama. Jika
kita langsung menerima, mungkin mereka merasa terlalu mudah dan
berpikir masih bisa mendapatkan lebih dari kita. Mungkin jika kita
menolak penawaran pertama mereka akan lebih puas. Mungkin mereka
berkesimpulan sudah berhasil menekan kita sampai batas terendah.

Dalam proses negosiasi, penjual menawarkan lebih dari jumlah yang
sebenarnya ia harapkan. Sementara pembeli akan menawar lebih rendah
dari harga yang berani ia bayarkan. Dua kepentingan tersebut jelas
bertolak belakang, tetapi jangan sampai perbedaan kepentingan itu
menyebabkan kita bertutur kata atau bersikap yang dapat menyakiti
lawan bicara. Karena bila hal itu terjadi, pasti akan menimbulkan
perselisihan atau pertengkaran.

Sehingga pada proses tersebut diperlukan sikap yang berorientasi pada
hasil. Orientasi tersebut akan menjaga sikap dan tutur kata kita.
Semakin tinggi hasil yang ingin kita capai, akan semakin baik sikap
dan tutur kata kita. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak sama-
sama mendapatkan kesepakatan atau hasil.

Siapa pun yang memiliki waktu lebih banyak akan mendapatkan lebih
banyak keuntungan dalam bernegosiasi. Kesabaran dapat menghancurkan
orang lain yang bersikap terburu-buru. Misalnya dalam proses
negosiasi kita harus berhadapan dengan kata `tidak', hal itu bukan
berarti proses sudah berakhir.

Mungkin kita akan mendapatkan kesepakatan harga terbaik setelah kita
melontarkan beberapa pertanyaan dan menunjukkan keseriusan untuk
bertransaksi dengan mereka. Meskipun mungkin kita harus menghabiskan
waktu 4 jam untuk proses tawar menawar, tetapi kita akan lebih puas
karena berhasil mencapai kesepakatan harga yang terbaik untuk kedua
belah pihak. Puas dalam arti keinginan yang paling mendasar dari
kedua belah pihak terpenuhi.

Salah satu seni bernegosiasi adalah jangan pernah bernegosiasi tanpa
pilihan. Jika kita terlalu berharap akan hasil yang menguntungkan,
berarti kita akan kehilangan kemampuan untuk bernegosiasi. Sehingga,
apa pun yang kita berikan harus ada imbalannya. Salah satu contoh
yaitu, "Jika Anda menginginkan A, maka Anda harus melakukan B."
Tetapi jika kita tidak memiliki alternatif atau pilihan seperti itu,
mungkin orang lain akan meminta dan bahkan mendapatkan lebih banyak
dari kita.

Di antara sekian banyak seni dalam bernegosiasi, menyisipkan humor
dalam proses bernegosiasi adalah langkah yang sangat menguntungkan.
Humor akan meredakan ketegangan. Humor akan membuat setiap orang yang
terlibat dalam negosiasi merasa senang. Bahkan humor mempermudah kita
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan melalui proses negosiasi
dengan harga yang jauh lebih murah tetapi tak melukai perasaan orang
lain.

Itulah beberapa strategi supaya sukses bernegosiasi. Sebenarnya masih
ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi,
contohnya adalah menjadi pendengar yang baik atau membiarkan orang
lain lebih banyak berbicara. Atau jika proses semakin sulit dicapai
kesepakatan, maka strategi paling ampuh adalah berpura-pura seakan-
akan kita akan segera meninggalkan tempat tersebut, serta masih
banyak strategi lainnya.

Meskipun upaya negosiasi tidak selalu berhasil, sebagian besar
negosiasi menghasilkan keuntungan. Apalagi jika kita sudah merasa
cukup siap untuk bernegosiasi, maka keuntungan yang akan kita peroleh
akan lebih besar. Negosiasi adalah salah satu bentuk seni panawaran
yang paling dihargai dan dinikmati oleh penjual maupun pembeli.[aho]

Sumber: Seni Bernegosiasi oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang
motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.

Batu Rubi yang Retak

Batu Rubi yang Retak

oleh Andrie Wongso

Po Lie De Hong Bao Shi
Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang
sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati
karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat
permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan
hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu
dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu
itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu
berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata
telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup
memperbaiki batu berharga tersebut.

"Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa
diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan
semula."

Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang
seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu
terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan
bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat
penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia
dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja
memerintahkan untuk menghadap.

"Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu
rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan
mencoba memperbaikinya."

"Baiklah, niat baikmu aku kabulkan," kata baginda sambil memberikan
batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu
berkata, "Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan
semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak
ini menjadi lebih indah."

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang
bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka,
ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata
rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat
indah. Baginda sangat gembira, "Terima kasih rakyatku. Bunga mawar
adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah."

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya
hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah
membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Netter yang luar biasa.... Di tangan seorang yang ahli, benda cacat
bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang
diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan
perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI

Shi Shang Mei You Shi Quan Shi Mei De Ren

Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu
ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki
kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi
kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-
kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif
akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu
itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada
kehidupan yang lebih sukses dan bernilai![aw]

Sumber: Batu Rubi yang Retak oleh Andrie Wongso

Kisah Si Penebang Pohon

Kisah Si Penebang Pohon

oleh Andrie Wongso

"Kan Shu De Gu Shi"

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk
menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi
kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang
pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan
menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu
yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore
hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan
memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa!
Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum
pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu."

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang
bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7
batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi
hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin
bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil
dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan
kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku
kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa.
Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf
atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa
yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu
mengasah kapak?"

"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk
setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat
tenaga," kata si penebang.

"Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan
kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil
luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama,
menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri,
hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus
meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja
dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah
mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si
penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

"Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu"

Istirahat bukan berarti berhenti.

"Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu"

Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi
hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk,
sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama
pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru
untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu
mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan
menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!

Sumber: Kisah Si Penebang Pohon

__._,_.___

4 Tipe Manusia

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

oleh Anthony Dio Martin

"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita
untuk tumbuh" (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,
hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai
seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan
masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan
cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan
sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari.
Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang
dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi
satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia
ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi,
rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa
tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini
perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan
hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon
generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang
menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan.
Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega.
Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan
kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan
dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika
situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu
menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa.
Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya
menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam
hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi
tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah
Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu,
dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera
melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai
lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan
terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini
karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih
termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat
ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya
teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu
biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah,
sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah
yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang
kepala regional sales yang performance-nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru
dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke
daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun
netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun
kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam
daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada
musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin
dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap
hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku
tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The
Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini
juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat
dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A
Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah
Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda?
Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe
selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola
pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin