Kamis, 29 November 2007

PERANGKAP TIKUS

PERANGKAP TIKUS

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika
mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama
sambil menggumam "Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus.
Sang tikus kaget bukan kepalang.Ia segera berlari menuju kandang dan
berteriak "Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap
tikus...."

Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkat tikus". Sang Ayam berkata
"Tuan Tikus..., aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap
diriku".

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing
pun berkata "Aku turut bersimpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan".

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tapi
perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali".

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata "Ahhh...Perangkap
Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku".

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan
menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap
tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap
tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap
membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang
Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat
diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah
boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu
minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tahu, sop ceker
ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera
menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing.Ia lalu menyembelih kambingnya untuk
mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya
meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus
menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari
kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi .

Salah satu pelajaran dari kisah ini adalah
So...Kalau suatu hari..

Ketika anda mendengar seseorang dalam kesulitan dan mengira itu bukan urusan  Anda..

 PIKIRKANLAH SEKALI LAGI!!! . Sumber Anonim

 

This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail.