Kamis, 29 November 2007

PERANGKAP TIKUS

PERANGKAP TIKUS

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika
mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama
sambil menggumam "Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus.
Sang tikus kaget bukan kepalang.Ia segera berlari menuju kandang dan
berteriak "Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap
tikus...."

Ia mendatangi ayam dan berteriak " ada perangkat tikus". Sang Ayam berkata
"Tuan Tikus..., aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap
diriku".

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing
pun berkata "Aku turut bersimpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan".

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tapi
perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali".

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata "Ahhh...Perangkap
Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku".

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan
menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap
tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap
tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap
membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang
Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat
diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah
boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu
minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tahu, sop ceker
ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam) Suaminya dengan segera
menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing.Ia lalu menyembelih kambingnya untuk
mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya
meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus
menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari
kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi .

Salah satu pelajaran dari kisah ini adalah
So...Kalau suatu hari..

Ketika anda mendengar seseorang dalam kesulitan dan mengira itu bukan urusan  Anda..

 PIKIRKANLAH SEKALI LAGI!!! . Sumber Anonim

 

This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail.

Kamis, 27 September 2007

Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam

Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam
oleh Lianny Hendranata


Ketika seseorang bertanya pada saya, "Bagaimana kita bisa melakukan
apa yang Anda terangkan dalam pelatihan ini, bagaimana kita bisa
berbuat hal yang begitu fantastis, tidak realistis?" Pertanyaan-
pertanyaan di atas, sering saya dengar dalam kelas-kelas pelatihan
motivasi yang diadakan beberapa perusahaan.

Apakah betul memotivasi orang, bisa hanya sekadar menjabarkan trik-
trik atau langkah-langkah untuk seseorang mampu berbuat di luar
rasionya di mana otak logikanya "terpaksa" harus ditidurkan sebentar.

Maka sambil bergurau, saya menjawab: jika Anda kesulitan melakukan
apa yang luar biasa yang sampai Anda tidak percaya anda bisa
melakukannya. Cobalah anda ingat, kelakuan ketika sedang jatuh cinta!

Mari bersama kita menelaah kisah ini, seorang ibu berusia lebih dari
80 tahun, sebagai seorang jompo yang sudah ditinggal suaminya, dia
sangat kesepian, dan hidup dengan bantuan kursi roda. Sang ibu
mempunyai putri kesayangan bernama Betsie yang cacat mental sejak
lahir, selain itu Betsie juga menderita epilepsi yang sering kambuh.

Dengan segala fasilitas yang bagus dari sebuah negara maju yang kaya,
ternyata tidak mampu menenangkan hati sang ibu untuk meninggalkan
putri kesayangannya seorang diri jika dirinya sudah tiada.

Maka ketika Betsie berulang tahun ke-51 tahun dan epilepsinya kambuh,
sang ibu yang penuh cinta sayang, penderitaan Betsie membuatnya
terinspirasi untuk mengakhiri penderitaannya, dia akhiri dengan
mendekap memakai bantal wajah putri kesayangannya itu sampai
mengembuskan napas terakhirnya. Sebuah kisah nyata yang memilukan!

Ternyata Cinta, mampu membuat seseorang bergerak di luar rasio,
berbuat di luar logika! Maka tidaklah heran, seseorang yang
sedang "demam" cinta, seseorang yang sedang jatuh cinta bisa berbuat
apa saja untuk mengekspresikan cintanya.

Inspirasi dan motivasi

Jika kita duduk sebagai hakim, vonnis apakah yang bisa kita jatuhkan
kepada si nenek yang membunuh putri kesayangannya. Sebab ini kisah
yang mengandung unsur inspirasi, tetapi diekspresikan negatif dan
berujung malapetaka bagi orang yang dicintai.

Sering orang merancukan kata inspirasi dan motivasi. Kata motivasi
dan inspirasi biasanya di campur aduk. Maka James Salam dalam bukunya
yang berjudul "Intuisi, Tanda Panah Menuju Kesuksesan Berbisnis"
mengajak kita melihat perbandingan arti yang dalam antara perbuatan
yang berunsur Insprirasi dengan yang berunsur motivasi.

Kata inspirasi berasal dari kata latin spirare yang artinya bernapas,
naluri batin dalam arti "naluri" dari alam atau dari Yang Maha Kuasa.

Inspirasi itu momen di mana kontak dengan spiritual di dalam diri
kita. Itu, esensi dari kreativitas kehidupan, kegairahan dan
kegembiraan/kesedihan yang bisa membuat ombak energi mengalir dari
hati dan mengerakkan seseorang untuk berbuat.

Arti gerakan yang terjadi, adalah gerakan dari batin. Maka
kesimpulannya inspirasi terjadi keluar dari batin. Maka inspirasi
lebih kuat kaitannya dengan perasaan "cinta" jika kita mempunyai
inspirasi minimal untuk kita sendiri, maka kita mulai mengenalkan
sekaligus menerapkan cinta pada diri kita sendiri, dan pada orang
lain.

Ilustrasi cerita Betsie dan ibunya di atas adalah gerakan jiwa dari
sebuah inspirasi dan sekarang mari kita bandingkan dengan cerita
ilustrasi di bawah ini yang berunsur motivasi

Motivasi, adalah relasi dari antara kepribadian, jika kita katakan
mempunyai motivasi untuk berbuat, untuk melakukan suatu langkah, di
mana hal ini sebenarnya yang terjadi dengan kita adalah rasa takut
untuk melangkah, untuk berbuat maka motivasi diperlukan untuk bisa
menguatkan langkah dan perbuatan kita. Maka motivasi bisa dikatakan
berasal dari ketakutan.

Contoh seorang manajer memotivasi anak buahnya "Saya memberikan
tambahan bonus, jika kamu bisa merubah dirimu untuk lebih
berprestasi". Dengan jelas kita melihat motivasi yang diberikan
mengharapkan imbalan prestasi sang anak buah, di mana hal ini tentu
saja juga memberi keuntungan untuk sang manajer.

Ketakutan yang mendasari motivasi yang diberikan adalah, turunnya
prestasi anak buah yang tentu mempengaruhi prestasi sang pemberi
motivasi. Ini jenis motivasi antar pribadi.

Contoh lain cerita yang berunsur inspirasi, seorang atasan memberi
inspirasi pada anak buahnya: "Tony, mulai bulan depan, kamu saya
daftarkan untuk kursus bahasa Prancis, sebab perlu untuk kamu". Dari
contoh ini kita melihat sang atasan memberikan inspirasinya untuk
Tony, supaya bisa lebih maju dalam berprestasi, yaitu dengan menambah
kemampuannya berbahasa Prancis.

Dalam hal ini sang atasan tidak mengharapkan imbalan dari kemampuan
Tony berbahasa Perancis, tapi dia memberi inspirasi untuk lebih
sukses, maka Tony perlu tambahan kemampuan dalam bahasa perancis itu.

Motivasi itu dari ketakutan. Motivasi mengurus tingkah dari
kekurangan dan urus untuk diri sendiri. Saya mau memberikan kamu upah
kalau kamu merubah diri supaya tujuan saya bisa tercapai dan
kebutuhan saya tercapai. Sedangkan inspirasi ber- kaitan dengan
kepenuhan, urus dan cinta tanpa syarat.

Contoh perbuatan lain yang berunsur inspirasi dalam relasi suami
istri, kita bisa mendengar suara seorang suami berkata: "Jeany, saya
cinta kamu dan mau urus kamu tanpa syarat, serta menolongmu untuk
berkembang".

Siapa bermotivasi, pertama urus diri sendiri dan siapa berinspirasi
urus orang lain dulu. Motivasi datang dari ketakutan. Inspirasi dari
cinta. Jadi hampir bertolak belakang. Ins- pirasi itu esensi kalau
mau menolong orang lain dan menciptakan masyarakat yang baik.

Inspirasi relasi yang mengurus dimana dunia jadi lebih baik. Maka
kesimpulannya, Motivasi itu relasi dari antara kepribadian sedangkan
Inspirasi relasi antara jiwa/soul. Tepatnya inspirasi adalah gerakan
jiwa yang paling dalam.

Sumber: Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam oleh Lianny Hendranata

Selasa, 25 September 2007

SUSPECT: Murid Si Pematung :"Diao ke jia de tu di"

Murid Si Pematung
"Diao ke jia de tu di"
oleh Andrie Wongso


Alkisah, di pinggir sebuah kota, tinggal seorang seniman pematung
yang sangat terkenal di seantero negeri. Hasil karyanya yang halus,
indah, dan penuh penghayatan banyak menghiasi rumah-rumah bangsawan
dan orang-orang kaya di negeri itu. Bahkan, di dalam istana kerajaan
hingga taman umum milik pemerintah pun, dihiasi dengan patung karya
si seniman itu.

Suatu hari, datang seorang pemuda yang merasa berbakat memohon untuk
menjadi muridnya. Karena niat dan semangat si pemuda, dia
diperbolehkan belajar padanya. Bahkan, ia juga diijinkan untuk
tinggal di rumah paman si pematung.

Sejak hari itu, mulailah dia belajar dengan tekun, mengukur ketepatan
bahan adonan semen, membuat rangka, cara menggerakkan jari-jari
tangan, dan mengenali setiap tekstur sesuai bentuk dan jenis benda
yang akan dibuat patung, dan berbagai kemampuan mematung lainnya.

Setelah belajar sekian lama, si murid merasa tidak puas. Sebab,
menurutnya, hasil patungnya belum bisa menyamai keindahan patung
gurunya. Dia pun kemudian menganalisa dengan seksama, lantas
memutuskan meminjam alat-alat yang biasa dipakai gurunya. Dia
berpikir, rahasia kehebatan sang guru pasti di alat-alat yang
dipergunakan.

"Guru, bolehkan saya meminjam alat-alat yang biasa Guru pakai untuk
mematung? Saya ingin mencoba membuat patung dengan memakai alat-alat
yang selalu dipakai guru agar hasilnya bisa menyamai patung buatan
Guru." "Silakan pakai, kamu tahu di mana alat-alat itu berada kan?
Ambil saja dan pakailah," jawab sang guru sambil tersenyum.

Selang beberapa hari, dengan wajah lesu si murid mendatangi gurunya
dan berkata, "Guru, saya sudah berusaha dan berlatih dengan tekun
sesuai petunjuk Guru, memakai alat-alat yang biasa dipakai Guru.
Kenapa hasilnya tetap tidak sebagus patung yang Guru buat?"

"Anakku, gurumu ini belajar dan berlatih membuat patung selama
puluhan tahun. Mengamati obyek benda, mencermati setiap gerak dan
tekstur, kemudian berusaha menuangkannya ke dalam karya seni dengan
segenap hati dan seluruh pikiran. Tidak terhitung berapa kali
kegagalan yang telah dibuat, tapi tidak pernah pula berhenti mematung
hingga hari ini. Bukan alat-alat bantu yang engkau pinjam itu yang
kamu butuhkan untuk menjadi seorang pematung handal, tetapi jiwa seni
dan semangat untuk menekuninya yang harus engkau punyai. Dengan
begitu, lambat laun engkau akan terlatih dan menjadi pematung yang
baik."

"Terima kasih Guru, saya berjanji akan terus berlatih, mohon Guru
bersabar mengajari saya."

Pembaca yang berbahagia,
Untuk menciptakan sebuah maha karya, tidak cukup hanya mengandalkan
talenta semata. Kita butuh proses belajar dan ketekunan berlatih
bertahun-tahun. Bahkan, meski dibantu alat-alat secanggih apa pun,
hasil yang didapat sebenarnya sangat tergantung pada tangan-tangan
terampil dan terlatih yang menggerakkannya.

"fu chu dai jia

Demikian pula dalam kehidupan ini, jika ingin meraih prestasi yang
gemilang, ada harga yang harus kita bayar! Apa pun bidang yang kita
geluti, apapun talenta yang kita miliki, kita membutuhkan waktu,
fokus dan kesungguhan hati dalam mewujudkannya hingga tercapai
kesuksesan yang membanggakan!!!

Salam sukses luar biasa!!!

Sumber: Murid Si Pematung oleh Andrie Wongso

Senin, 17 September 2007

Membuat Silsilah Keluarga

Dokumentasi Silsilah Keluarga

 

Jaga dirimu dan keluargamu dari api neraka ! [QS.66:6]
Oleh Eddy Suntoro

Ketika berkunjung ke rumah teman untuk bersilaturahmi sambil merayakan Idul Fitri baru-baru ini, penulis sempat terkesima dan merasa kagum melihat sekumpulan foto-foto (tepatnya pasfoto ukuran 4 x 6 cm) di dalam pigura berukuran 100 cm x 75 cm, yang dipajang di dinding tembok ruang tamu. "Ini adalah kumpulan foto-foto keluarga saya, yang menggambarkan silsilah atau garis keturunan mulai dari keluarga kakek-nenek saya, sampai cucu-cucunya," katanya.

Menurut si teman, dokumentasi foto keluarga tersebut dibuatnya cukup lama, karena harus mencari foto-foto lama, terutama foto kakek-nenek yang tidak diketahui keberadaannya.

"Setelah foto-fotonya terkumpul lengkap dan diketahui susunan silsilah hubungan keluarga, baru ditempel di kertas karton manila dan dimasukkan dalam pigura, sehingga jadilah dokumentasi foto keluarga seperti ini," katanya sambil menunjuk ke kumpulan foto dalam pigura tadi.

Kumpulan foto itu disusun secara hirarkis sebagaimana layaknya dalam struktur organisasi. Foto paling atas berjejer gambar kakek-nenek yang masing-masing di bawahnya diberi keterangan nama dan tempat tanggal lahir.

Untuk memudahkan mengetahui silsilah keluarga, dari foto paling atas diberi tanda panah ke bawah yang menunjukkan garis keturunan berikutnya dan seterusnya sampai ke cucu dan cicit atau mulai dari generasi pertama sampai generasi terakhir.

"Dokumentasi foto keluarga ini sangat peting, terutama bagi cucu dan cicit yang merupakan generasi ketiga, keempat dan seterusnya. Dengan foto ini diharapkan generasi mendatang mengetahui silsilah dan hubungan keluarga satu dengan lainnya, sehingga bisa dijalin terus tali persaudaraan," kata sang teman menjelaskan manfaat dokumentasi foto keluarga.


Belum Terlambat
Bagi Anda yang belum memiliki dokumentasi foto keluarga, tidak ada kata terlambat untuk membuatnya. Dokumentasi foto keluarga yang ditata dengan baik dan dipigura menggunakan kayu yang kokoh dan bagian pinggirnya diukir, selain akan berfungsi sebagai hiasan ruang tamu atau keluarga, juga sangat bermanfaat bagi anggota keluarga yang ingin mengetahui asal-usul sebuah keluarga, karena di dalamnya bisa menggambarkan silsilah keluarga dalam beberapa generasi.

Dokumentasi foto keluarga bisa disusun mulai dari keluarga Anda sendiri, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, atau ditambah generasi sebelumnya yang terdiri dari kakek-nenek dan seterusnya. Semakin lengkap foto-foto keluarga yang dikumpulkan, akan semakin baik, karena akan diketahui lebih jelas asal usul suatu keluarga.

Adakalanya setelah seseorang melihat sebuah dokumentasi foto keluarga, baru tahu bahwa si A adalah keluarganya sendiri. "Oh si Amir itu anaknya bapak Yanuar. Kalau begitu masih ada hubungan keluarga dong kita dengan si Amir," Ucapan demikian sering kita dengar dan bisa terjadi, karena satu keluarga dengan keluarga lainnya sangat jarang bertemu, akibat tempat tinggal yang berjauhan, sehingga bisa baru berkumpul setahun sekali saat merayakan hari raya Idul Fitri.


Tidak Sulit
Untuk membuat dokumentasi foto keluarga pada dasarnya tidak terlalu sulit. Pertama, tetapkan dulu berapa generasi atau keturunan foto keluarga yang akan disusun dan dibuat di dalam pigura. Kalau hanya untuk dua generasi mulai dari kakek-nenek, tentu tidak sulit. Tetapi, jika ingin ditambah satu atau dua generasi di atasnya, tentu harus rajin mencari foto-fotonya.

Kedua, mencari dan mengumpulkan foto. Cari dan kumpulkan foto-foto yang akan disusun dalam dokumentasi foto keluarga. Jika foto yang dicari belum ketemu bisa menanyakan kepada angogota keluarga yang memilikinya. Misalnya kepada paman. Kalau foto yang dimiliki ternyata hanya satu-satunya dan tidak diberikan, bisa dipinjam untuk dilakukan repro di studio foto. Kalau ada, sebaiknya pinjam klise (negatif film), sehingga bisa dicetak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Jika tidak ada, terpaksa Anda harus bermodal sedikit untuk memotret keluarga yang belum ada fotonya.

Ketiga, setelah semua foto yang akan ditempel di dalam pigura terkumpul, lakukan peng-cropping-an, terutama untuk foto-foto yang berukuran besar. Misalnya dari foto ukuran 3R di-cropping dengan cara mengambil bagian wajah dengan ukuran 4x6 cm. Sedangkan bagian lainnya disimpan atau dibuang karena tidak terpakai. Dengan adanya keseragaman ukuran foto, maka akan membuat tampilan dokumentasi foto keluarga indah dan menarik bagi yang melihatnya.

Keempat, dari beberapa puluh lembar foto yang terkumpul, susun sesuai dengan urutan silsilah keluarga, sehingga tidak salah dalam penataannya. Untuk menghindari kesalahan, sebaiknya dibuat terlebih dahulu dummy atau contoh dokumentasi foto yang akan dibuat.

Caranya, ambil kertas ukuran folio yang masih kosong. Buat kotak-kotak sesuai dengan jumlah foto yang akan ditempel berdasarkan silsilah keluarga. Selanjutnya setiap kotak diberi nama foto yang akan ditempel, lengkap dengan nama, tempat dan tanggal lahirnya.

Agar foto yang akan dipasang di pigura tidak salah susunannya, sebaiknya dummy dokumentasi foto keluarga yang sudah dibuat, ditanyakan dulu kepada kakek-nenek, orang tua, paman atau keluarga lainnya yang mengetahui secara tepat susunan silsilah keluarga. Hal tersebut sangat penting dilakukan, untuk menghindari kesalahan penempatan foto, atau barangkali masih ada foto-foto yang kurang, sehingga harus dilengkapi dulu.

Kelima, jika dummy dokumentasi foto keluarga sudah benar susunannya, baru dilakukan pembuatan sebenarnya. Pembuatan bisa dilakukan sendiri, yang penting lumayan baik kualitasnya dan jelas susunan silsilah keluarganya. Sedangkan jika ingin lebih menarik dan terlihat lebih artistik dapat menggunakan jasa desain grafis.

Dalam membuat dokumentasi foto keluarga, jangan lupa menulis judul foto keluarga, yang diletakkan paling atas. Misalnya bertuliskan "Keluarga Besar Eddy Suntoro", dan di pojok kiri bawah ditulis tahun pembuatannya. Misalnya: Dibuat tanggal 1 Januari 2005.

Keenam, agar dokumentasi foto keluarga bisa awet dan kokoh. Pilih pigura dengan bahan dari kayu jati atau kamper. Bagian pinggirnya bisa polos atau diberi ukiran sesuai selera, sedangkan kaca penutupnya menggunakan ukuran ketebalan 3 sampai 5 mm.

Dokumentasi foto keluarga yang dibingkai dengan kokoh selain dapat bertahan lama, juga memudahkan cara perawatannya, yaitu cukup dibersihkan (dilap) dibagian kaca depan dan pinggiran lis untuk menghilangkan debu dan kotoran lainnya.

 

Semoga tulisan ini bermanfaat , mulailah dengan menyusun silsilah keluarga anda dari keluarga terkecil, siapa tahu jadi warisan yang tak ternilai. Semoga

This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail.

Kamis, 06 September 2007

Semangat Toleransi

Semangat Toleransi

"Laws alone can not secure freedom of expression; in order that every
man present his views without penalty, there must be spirit of
tolerance in the entire population. – Hukum pun tak dapat menjamin
kebebasan berekspresi; agar setiap orang bebas mengungkapkan
pandangannya, maka harus ada semangat toleransi di seluruh penjuru
dunia ini."
~ Albert Einstein

Rangkaian kata Albert Einstein mencerminkan sebuah pandangan tentang
arti penting semangat toleransi di dunia ini. Ide untuk membahas
tentang semangat toleransi itu pun muncul begitu saja di dalam benak
saya saat berkunjung ke Istambul pada tanggal 22 Maret 2007 lalu.
Istambul merupakan kota strategis di wilayah Turki.

Dikatakan strategis karena di sebelah utara kota tersebut adalah
benua Eropa, sedangkan benua Afrika di selatannya, sementara benua
Asia berada di sebelah timur Istambul. Letak yang strategis
menjadikan kota tersebut berkali-kali dipilih sebagai ibu kota
negara, di antaranya oleh pemerintahan Roman (330-395), Byzantine
(395-1204 dan 1261-1453), Latin (1204-1261) dan Ottoman (1453-1922).
Kota bersejarah itu juga mendapatkan predikat Joint European Capital
of Culture for 2010 berkat keunikannya.

Istambul lebih mirip kota-kota di Eropa, karena model bangunan di
sana mayoritas bergaya Eropa. Dalam kesempatan tersebut kami sempat
mengunjungi Blue Mosque, Hippodrome Square, Haghia Sophia, Topkapi
Palace, Harem Section, Grand Bazzar, jembatan Bosphorus yang
menghubungkan benua Asia dan Eropa. Kami sangat terkesan saat
melongok kedalam gedung Haghia Sophia, sebuah bangunan yang disebut-
sebut termegah dan terindah sepanjang sejarah.

Di dalam Haghia Sophia kami melihat-lihat lukisan Christus
Pantocrator, orang suci John Chrysostom, lukisan pada batu abad ke-12
yang menggambarkan Maria dan putranya, Raja Johannes Komnenos II dan
Ratu Irene, dan juga mihrab Islam. Kami melihat budaya dari dua agama
itu saling mengisi sejarah mewarnai keindahan dan kemegahan Haghia
Sophia.

Haghia Sophia seakan cermin kecil dari kehidupan kita yang juga
diwarnai kemajemukan agama, ras, budaya, bahasa, suku, bangsa,
kondisi ekonomi dan lain sebagainya. Kemegahan dan keindahannya
menyiratkan begitu penting semangat toleransi atas perbedaan yang
ada. Selayaknya kita mengerti fungsi dan makna toleransi itu sendiri,
agar kita semua dapat hidup dalam keharmonisan dan ketentraman,
sevisi dan misi membangun masa depan yang lebih baik.

Prinsip toleransi menurut saya bukanlah menyamakan perbedaan yang
ada, melainkan kesadaran akan adanya perbedaan. "Your neighbor's
vision is as true for him as your own vision is true for you. – Visi
tetangga Anda tentu benar beginya, sebagaimana visi Anda tentu juga
benar bagi Anda sendiri," kata Miguel de Unamuno. Dengan akal dan
hati nurani karunia Tuhan YME, kita pasti mampu bertindak arif dan
cerdas, yaitu menghayati adanya perbedaan. Sehingga kita mampu
berinteraksi dengan saling menghargai.

Tengoklah contoh realitas yang ada di Rusia, di mana warga muslim di
sana hidup damai berdampingan dengan agama-agama lain. Kehidupan
toleransi yang saling menghargai telah berhasil mempererat
persahabatan berbagai suku bangsa Rusia seperti Tatar, Chechnya,
Inghus, Kabardin, dan Dagestan. Tak hanya itu, semangat toleransi
sangat membantu suku-suku itu melestarikan identitas budaya dan
peradaban masing-masing di antara mereka.

Prinsip toleransi berikutnya adalah tidak mempersoalkan perbedaan.
Sebaliknya, kemajemukan dalam prinsip toleransi justru menjadi sarana
bagi satu sama lain di antara kita untuk memperkaya budaya dan
memajukan kehidupan. "Tolerance can lead to learning something. –
Toleransi dapat membimbing kita untuk mempelajari sesuatu," kata
Jakob Dylan.

Prinsip toleransi juga mengedepankan antusiasme kita dalam berbuat
kebaikan sebanyak mungkin dan meninggalkan perbuatan melanggar hukum
atau kejahatan sejauh mungkin. Tolok ukur sebagai manusia yang lebih
baik atau tidak dalam prinsip toleransi bukan berdasarkan pada
perbedaan. Ukuran manusia dikategorikan lebih baik atau tidak
berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan.

"What is tolerance? It is the consequence of humanity. We are all
formed of frailty and error; let us pardon reciprocally each other's
folly – that is the first law of nature. – Apakah arti toleransi?
Toleransi merupakan konsekuensi atas nilai-nilai kemanusiaan. Kita
semua mempunyai kekurangan dan kesalahan; jadikan masing-masing
diantara kita saling memaafkan satu sama lain – itulah hukum alam
yang pertama," papar Voltaire.

Sebut saja wanita mulia seperti Cheng Yen atau Bunda Teresa yang sama-
sama berjuang atas nama kemanusiaan untuk seluruh umat manusia di
dunia tanpa membedakan warga negara, agama, ras, suku dan lain
sebagainya. Padahal Cheng Yen merupakan tokoh agama Budha yang sangat
disegani di Taiwan, sedangkan Bunda Teresa juga seorang tokoh agama
Katolik terkemuka dari Kalkuta – India. Bukankah kemuliaan mereka
bukan dikarenakan kelebihan dari perbedaan yang mereka miliki? Mereka
menjadi tokoh ternama dan mulia karena semangat toleransi dalam diri
mereka yang lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Perbedaan adalah anugerah terbesar dan terindah dari Tuhan YME kepada
kita. Demikian pula dengan toleransi, "Toleration is the greatest
gift of the mind,…- Toleransi adalah anugrah dari pikiran yang paling
luar biasa," ucap Helen Keller. Di atas segala perbedaan yang ada,
dengan semangat toleransi kita akan mendapatkan manfaat yang jauh
lebih besar dan kemampuan meningkatkan nilai diri kita sebagai
manusia yang berakal dan berhati nurani.[aho]

Sumber: Semangat Toleransi oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang
pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.

Kamis, 23 Agustus 2007

Bersahabat Dengan Masalah

Bersahabat Dengan Masalah

"If a problem doesn't kill you, it will make you stronger."

Seorang kawan mengeluh, "Pak, saya kok sering kena masalah ya?
Padahal saya ini sudah rajin berdoa, selalu positive thinking, tidak
pernah bikin susah orang lain, suka menolong orang lain, jujur dalam
bekerja, dan nggak neko-neko. Kenapa ya Pak? Apa masalah saya? Saya
sudah bosan kena masalah terus."

"Wah, selamat ya," balas saya.

"Lho, bagaimana sih Pak Adi ini. Saya punya banyak masalah kok malah
diberi selamat. Senang ya Pak kalau lihat orang susah?" kawan saya
balik bertanya dan agak jengkel.

"Sabar...sabar... bukan begitu maksud saya. Jangan tersinggung
dong," jawab saya cepat sambil berusaha menenangkan kawan saya ini.

Nah, pembaca, apa yang saya tulis di artikel ini merupakan hasil
obrolan saya dan kawan saya.

Masalah. Setiap orang pasti punya masalah. Setiap hari kita pasti
berhadapan dengan masalah. Kita berusan dengan masalah. Kita
mendapat masalah. Kita membuat masalah. Kita bahkan bisa jadi sumber
masalah. Masalah terbesar adalah kalau kita tidak tahu bahwa masalah
kita adalah kita merasa tidak punya masalah.

Pembaca, waktu Anda mengalami masalah, bagaimana reaksi Anda?

Apakah Anda marah? Jengkel? Sakit hati? Frustrasi? Takut?
Menyalahkan diri sendiri? Atau Anda cenderung untuk menyalahkan
orang lain?

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa saya menggunakan
judul "Bersahabat Dengan Masalah". Apa nggak salah, nih? Kita kok
diminta bersahabat dengan masalah?

Benar. "Masalah" sebenarnya adalah hal yang sangat positif. Mari
kita bahas terlebih dahulu makna di balik kata "masalah". Masalah,
yang dalam bahasa Inggris adalah "problem", ternyata mempunyai akar
kata yang maknanya sangat berbeda dengan yang kita pahami selama ini.

Akar kata "problem" berasal dari bahasa Yunani, proballein, yang
bila ditelusuri lebih jauh mengandung makna yang sangat positif. Pro
berarti forward atau maju. Sedangkan ballein berarti to drive atau
to throw. Jadi, problem berarti bergerak maju. Problem berarti
kesempatan untuk maju dan berkembang.

Sewaktu pertama kali mengetahui bahwa akar kata problem, proballein,
artinya bergerak maju, saya sempat terhenyak dengan perasaan kaget
dan takjub. Sungguh luar biasa dan sungguh benar. Coba kita
renungkan bersama. Masalah sebenarnya adalah suatu simtom yang
menunjukkan adanya suatu penyebab atau akar masalah. Justru dengan
seringnya seseorang mendapat "masalah", bila orang ini cukup bijak
dan jujur pada dirinya sendiri, ia akan berkembang dan bisa lebih maju.

Lha, kok bisa begini?
Pernahkah Anda, atau mungkin orang yang Anda kenal, mendapat atau
mengalami masalah?
Jawabannya, "Sudah tentu pernah."

Pertanyaan saya selanjutnya, "Apakah masalah yang dialami Anda mirip
dengan masalah sebelumnya?"
Jika kita mau bersikap jujur dan jeli dalam mengamati maka
seringkali masalah yang kita alami sifatnya "mengulang" masalah
sebelumnya. Ada kemiripan atau kesamaan. Bentuk masalahnya bisa
berbeda namun polanya sama. Satu contoh. Ada seorang wanita yang putus

dengan pacarnya. Ia marah, kecewa, sakit hati, dendam, dan bersumpah akan mencari
pasangan yang jauh lebih baik. Namun kenyataannya? Ia mendapatkan
pacar baru yang mempunyai karakter yang serupa dengan mantan pacarnya.

Ada lagi seorang pengusaha besar, kawan saya, berulang kali kena
tipu. Sekali kena tipu jumlahnya nggak main-main. Bukan puluhan juta
tapi ratusan juta. Dan ini terjadi berulang kali.

Seorang kawan yang lain seringkali ribut dengan istrinya hanya
karena hal-hal sepele. Misalnya hanya karena si istri memencet pasta
gigi tidak dari bawah, tetapi dari tengah, ia marah besar.
Sebaliknya si istri walaupun telah diberitahu suaminya tetap
mengulangi pola perilaku yang sama.

Masalah yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan "level" kita. Siapa
diri kita sebanding dengan masalah yang kita hadapi. Bukankah ada
tertulis bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui
kekuatan kita untuk mengatasinya? Dan setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya?

Masalah atau problem sebenarnya guru sejati yang seringkali kita
abaikan. Kebanyakan orang mengalami masalah yang serupa atau
berulang karena mereka tidak belajar dari masalah yang pernah mereka
alami.

Ibarat anak sekolah bila kita tidak naik kelas, karena nilai ujian
kita jelek, maka kita akan mengulang di level atau kelas yang sama.
Tidak mungkin guru akan menaikkan kita ke kelas berikutnya. Mengapa?
Lha, soal ujian di level ini saja kita nggak lulus apalagi kalau
diberi soal ujian level di atasnya.

Kita harus mengulang, tidak naik kelas, dengan harapan kita akan
belajar, meningkatkan diri, dan akhirnya mampu mengerjakan soal
ujian dengan benar. Dengan demikian kita "lulus" ke kelas berikutnya.

Saat tidak naik kelas, bukannya belajar dari "masalah" ini, banyak
yang malah membuat masalah baru dengan menjadi marah, frustrasi, dan
menyalahkan guru atau sekolah. Anda pernah bertemu dengan orang
seperti ini?

"Ah, itu kan anak sekolah. Memang harusnya begitu," ujar kawan saya.

Lho, kita ini kan juga anak sekolah. Kita sekolah di Sekolah
Kehidupan. Kehidupan adalah tempat kita belajar. Untuk maju kita
harus menjadi pembelajar seumur hidup atau life long learner.

Ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik.
Saya kurang setuju dengan pernyataan ini. Menurut saya pengalaman
adalah guru terbaik bila itu pengalaman orang lain. Jadi, kita
belajar dan mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan dengan menelaah
dan mempelajari pengalaman orang lain dan kita terapkan untuk
kemajuan hidup kita. Lha, lebih baik mana, Anda kena tipu Rp 1
miliar atau Anda belajar dari pengalaman orang lain yang tertipu Rp
1 miliar dan Anda gunakan pengetahuan ini untuk melindungi diri Anda
agar tidak mengalami masalah yang sama?

Pengalaman adalah guru yang terbaik bila kita dapat memetik
pelajaran berharga dari apa yang kita alami. Kebanyakan orang
mengalami "pengalaman" hanya sekadar mengalami. Mereka tidak memetik
pelajaran atau manfaat apa pun dari pengalaman (baca: masalah)
mereka.

OK. Sekarang sudah jelas bahwa kita bisa belajar dari masalah. Tapi
bagaimana caranya?
Ada empat langkah mujarab untuk mengatasi setiap masalah dalam hidup:
1. Mengakui adanya masalah
2. Setiap masalah pasti ada sumber atau akar masalahnya
3. Bila akar masalah ditemukan maka masalah dapat dipecahkan
4. Jalan keluar untuk menyelesaikan masalah

Contoh konkritnya?
Mari kita analisis kasus yang dialami kawan saya. Itu lho, yang
bolak-balik kena tipu ratusan juta rupiah.

Langkah pertama adalah mengakui atau menerima bahwa ia punya
masalah. Ia harus berani mengakui dan memutuskan untuk mengubah hal
ini. Masalahnya adalah ia berkali-kali kena tipu. Banyak orang yang
bila mendapat masalah, hanya bisa berdoa, pasrah, nrimo, dan berkata
bahwa masalah mereka adalah bentuk cobaan dari Tuhan. Mereka
meyakini bahwa masalah yang mereka alami, karena merupakan cobaan
dari Tuhan, maka Tuhan-lah yang harus mengubah keadaan ini. Saya
tidak setuju dengan pandangan ini. Bukankah ada tertulis bahwa Allah
tidak akan membantu mengubah nasib umat-Nya apabila umat-Nya tidak
bersedia mengubah nasib mereka sendiri.

Langkah kedua adalah memahami bahwa masalah (simtom) yang ia alami
pasti ada sumber atau akar masalah. Dan akar masalahnya bukan
terletak di luar dirinya, misalnya ia tertipu karena kelihaian si
penipu dalam meyakinkan dirinya sehingga mau meminjami uang, tapi
akar masalahnya terletak di dalam dirinya.

Langkah ketiga, bila akar masalah yang ada di dalam dirinya berhasil
ditemukan, maka ia dapat mengatasi masalahnya.
Langkah keempat adalah memilih solusi terbaik yang akan digunakan
dalam mengatasi masalah. Setelah sukses melakukan empat langkah di
atas maka ia dapat memetik hikmah dari apa yang ia alami.

Sekarang akan saya uraikan langkah demi langkah yang dilakukan kawan
saya.
Langkah 1. Masalah: Saya tertipu ratusan juta berkali kali.
Langkah 2. Saya menyadari bahwa akar masalah terletak di dalam diri saya.
Langkah 3. Akar masalah saya adalah belief yang menyatakan bahwa
saya adalah kasirnya Tuhan.
Langkah 4. Saya mengubah belief saya, dari kasirnya Tuhan menjadi
Fund Manager uangnya Tuhan. Saya akan mengelola uang yang
dipercayakan kepada saya dengan hati-hati karena saya harus
mempertanggungjawabkan uang ini setiap akhir tahun buku.

Hikmah yang didapat dari masalah ini adalah bahwa apa yang ia alami
dipengaruhi oleh belief-nya. Setiap belief mengakibatkan konsekuensi
tertentu. Cara paling tepat untuk mengevaluasi apakah suatu belief
bermanfaat atau justru merugikan diri kita bisa dilihat dari akibat
yang ditimbulkan oleh belief-belief itu terhadap hidup kita.

Selama seseorang masih tetap memegang belief yang sama maka ia akan
mendapat hasil yang sama. Tidak mungkin terjadi seseorang mendapat
hasil yang berbeda dengan belief yang sama. Einstein menjelaskan
dengan sangat tepat saat ia berkata, "Insanity is doing the same
thing over and over but expecting different result."[awg]

Sumber: Bersahabat Dengan Masalah oleh Adi W. Gunawan. Adi W.
Gunawan lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator, adalah
pakar pendidikan dan mind technology, pembicara publik, dan trainer
yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan luar negeri.

Selasa, 21 Agustus 2007

Belajar dari Kegagalan

Belajar dari Kegagalan

oleh Anthony Dio Martin

"Peristiwanya tidaklah penting. Tapi, respon pada peristiwa itu
adalah segala-galanya" (I Ching).

Kegagalan menjadi teman akrab dalam kehidupan kita. Siapa yang
merasa tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidup ini satu kali
pun? Hampir dipastikan tidak ada seorang pun.

Ada beragam sikap menghadapi kegagalan. Sering dalam menghibur kawan
yang gagal, kita melontarkan ucapan umum, seperti "kegagalan adalah
sukses yang tertunda" atau "kegagalan adalah awal kesuksesan" dan
sebagainya. Tentu saja, mantra positif itu diucapkan dengan tulus
dan menambah semangat. Namun, kalimat itu sering kita pakai lantaran
kita tidak tahu apa yang harus kita katakan. Jadi, sekadar
menghibur.

Sebenarnya, memiliki perbendaharaan dan frame positif tentang
kegagalan merupakan salah satu benteng kokoh menghadapi
serangan 'virus kegagalan' dalam hidup kita.

Sejarah mempunyai 1001 bukti. Banyak tokoh dunia sukses bukan karena
mereka tidak pernah gagal. Tetapi, bagaimana mereka merespons,
berpikir, bertindak, dan menyikapi kegagalan itulah yang justru
mengantarkan mereka pada puncak kesuksesan. Jatuh bangun adalah
proses biasa dalam meraih kesuksesan. Seperti puncak gunung tak akan
dicapai tanpa melalui jalan naik-turun nan terjal. Bahkan, belukar
dan kebuntuan jalan.

Setiap dari kita, termasuk Anda, perlu memiliki sebuah
perbendaharaan atau pun referensi yang bisa kita jadikan pegangan
saat mengalami kegagalan. Winston Churchill, misalnya, ia mengaku
doyan membaca biografi tokoh terkenal saat semangatnya sedang turun.
Buku itu membuat semangatnya bangkit. Ia merasa diteguhkan saat
dirinya lemah dan tak berdaya.

Tak heran, salah satu nukilan pidatonya yang populer Never give up
bisa jadi berasal dari penggalian inspirasi buku-buku itu. Memang,
semangat itu menular seperti layaknya kemalasan juga sering menular.
Janganlah jemu menimba energi-energi positif dari banyak hal,
termasuk dari bacaan.

Kali ini, ada referensi menarik dari Joey Green dalam tulisannya
berjudul The road to success is paved with failure. Tulisan Joey
Green ini menjadi inspirasi penting untuk menghadapi kegagalan.
Green berhasil menuliskan berbagai kisah maupun daftar orang yang
sukses secara luar biasa setelah mengalami berbagai kekalahan pahit.

Di bidang bisnis, Joey Green memberi contoh kisah Walt Disney yang
sempat saya singgung pekan lalu. Perusahaan animasi pertama Disney
pernah pailit. Tapi, Disney mampu bangkit dan betapa besar bisnis
hiburan yang ditawarkan dunia Disney sekarang ini.

Ada juga Tom Monaghan. Dalam 20 tahun usahanya, ia bangkrut dua
kali. Ia kehilangan hak kendali atas bisnisnya. Ia juga dituntut
atas pelanggaran hak cipta. Namun, belakangan bisnisnya malah
meroket dengan Domino's Pizza-nya.

Ada lagi Fred Smith, orang yang hanya mendapat C dalam salah satu
proyeknya di Yale saat menuliskan idenya tentang jasa pengiriman
semalam. Tapi, nilai itu tidak sebanding dengan Federal Express,
industri raksasa pengiriman barang yang mendunia. Padahal ide itu
pernah diacuhkan oleh gurunya.

Demikian juga perusahaan minuman Coca-Cola. Pada tahun pertama, Coca-
Cola hanya mampu menjual 400 botol. Tapi, sekarang Coca-Cola ada di
mana-mana. Bahkan, tidak ada satu daerah pun yang tidak pernah
kemasukan penetrasi Coca-Cola. Bahkan, gelombang Coca-Cola menjadi
simbol nyata globalisasi yang sedang berlangsung.

Alami penolakan

Sementara itu, Chester Carlson mencoba temuannya ke sekitar 20
perusahaan pada tahun 1940-an. Setelah bertahun-tahun mengalami
penolakan, ia berhasil meyakinkan Haloid, perusahaan kecil di
Rochester.

Haloid kemudian menjadi salah satu perusahaan raksasa untuk mesin
fotokopi elektrostatik bernama XEROX Corporation. Ada lagi Henry
Ford. Dalam tiga tahun pertama membangun bisnisnya di bidang
otomotif, Ford bangkrut dua kali. Namun, kegigihannya membuatnya
dikenal dengan simbol mobil-mobil mewah bergengsi.

Selain di bidang bisnis, Joey Green memberi contoh di bidang
kesusastraan, perfilman, olah raga, dan nyanyian. Sebut saja Elvis
Presley. Gurunya pernah memberinya nilai C dengan nada menghina saat
ia duduk di L.C. Humes High School di Memphis.

Guru itu mencap dirinya sama sekali tidak bisa bernyanyi. Tapi, kini
Elvis Presley menjadi penyanyi legendaris. Ada Michael Jordan yang
pernah ditolak saat mau bergabung dengan klub basket sekolahnya.
Tapi, Jordan pun jadi ikon bola basket legendaris.

Beatles juga pernah ditolak pada 1962 oleh dapur rekaman Decca, Pey,
Philips, Columbia, dan HMV Labels. Juga Sigmun Freud yang buku
karyanya hanya laku 600 buah dengan hanya mengantongi royalti
US$250. Tapi, Freud dikenang sebagai Bapak Psikologi ternama.

Aktor Sylvester Stallone semasa kecil pernah dikeluarkan dari 13
sekolah dalam rentang 11 tahun. Profesornya di Universitas Miami
mengolok-olok dirinya tidak berbakat akting. Ia juga manjadi bahan
tertawaan saat memainkan peran di film Dog Day Afternoon, Serpico,
dan The GodFather. Naskah filmnya Rocky ditolak oleh nyaris semua
perusahaan. Tapi, sebuah perusahaan menerimanya dengan syarat
Stallone tidak boleh main di dalamnya.

Ada lagi Rudyard Kipling. Ia pernah menulis cerita dan
mengirimkannya ke sebuah surat kabar di California pada 1888. Tapi,
sang editor menolak. "Maaf Mr. Kipling. Anda tampaknya tidak tahu
bagaimana menggunakan bahasa Inggris dengan baik," kata editor itu.
Belakangan, ia merupakan salah satu peraih nobel di bidang sastra
pada 1907.

Nah, masih banyak contoh lainnya. Anda pun bisa melihat sendiri
orang-orang serupa di sekitar Anda. Ada satu benang merah yang
menarik. Saat Anda mengalami kegagalan, jangan kalang kabut. Jangan
biarkan energi Anda habis terkuras hanya karena terbekap kegagalan.

Sungguh sangat arogan jika kita selalu berharap semua berjalan mulus
tanpa kendala. Ambillah medali kemenangan dari setiap kegagalan yang
kita alami. Kita tidak mungkin sukses tanpa memiliki keberanian
untuk gagal.

Lihatlah mereka yang sukses itu. Mereka melewati berbagai tantangan
dan kesulitan dengan jiwa besar. Kegagalan paling buruk adalah
mereka yang mencoba, lalu kalah dan menyerah. Dag Hammarskjold
pernah bilang, jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum
Anda mencapai puncaknya. Karena, Anda kemudian akan melihat betapa
rendahnya gunung itu. Tak ada kata menyerah!

Sumber: Belajar dari kegagalan oleh Anthony Dio Martin

Membangun Budaya Positif

Membangun Budaya Positif

oleh Andrew Ho. Andrew Ho

"A great civilization is not conquered from without until it has
destroyed itself from within. - Sebuah bangsa yang agung tidak dapat
terkalahkan kecuali diakibatkan budaya-budaya di dalam masyarakat
itu sendiri."
~ Will Durant

Budaya adalah sesuatu yang mempengaruhi pola kehidupan sekaligus
dipengaruhi dinamika masyarakatnya. Sehingga perubahan budaya itu
sendiri bersifat statis atau tak dapat kita elakkan. Salah satu
contohnya adalah budaya Republik Rakyat Tiongkok yang sudah ikut
mewarnai kehidupan dan budaya bangsa Indonesia.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada
acara Malam Peringatan 50 Tahun Kerjasama Kebudayaan RI dan RRT.
Kebetulan saya menjadi salah seorang tamu undangan pada acara yang
diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2007 lalu. Dalam kesempatan
tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa selama
ini telah terjalin komunikasi lintas etnis antara bangsa Indonesia
dan Tionghoa dan sudah mempengaruhi budaya bangsa Indonesia.

Dalam acara pertunjukan budaya yang dimeriahkan oleh artis-artis RRT
dan Indonesia serta dihadiri sejumlah pejabat negara dan sekitar
5.000 orang itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tegas
menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah terbuka dan mampu
menyesuaikan diri lewat komunikasi budaya. Pemerintah RI pun
mendukung perubahan tersebut, salah satunya adalah menetapkan Hari
Raya Imlek sebagai hari libur nasional.

Berbicara tentang ragam budaya yang dinamis dan saling mempengaruhi,
sesungguhnya yang terpenting bagi kita adalah mengambil nilai
positif dari pengaruh budaya yang ada, terutama di tengah gencarnya
pengaruh gaya hidup modern di era globalisasi ini. Sebagaimana
seorang ahli sejarah, yaitu Will Durant, menyebutkan bahwa sebuah
bangsa yang agung sekalipun dapat hancur akibat budaya bangsa itu
sendiri. Sehingga kita harus pandai menyeleksi apakah budaya yang
masuk itu menjadikan kita lebih maju ataukah tidak.

Salah satu faktor yang harus kita perhatikan apakah nilai-nilai
budaya tersebut membuat kita mampu bersikap saling menghargai?
Karena budaya sikap yang membeda-bedakan berdasarkan status,
jabatan, pendidikan dan lain sebagainya menjadikan kita sulit
mencapai kemajuan. "The way you give your name to others is a
measure of how much you like and respect yourself. - Cara Anda
menghargai orang lain merupakan tolok ukur seberapa besar cinta dan
penghargaan Anda terhadap diri sendiri," kata Brian Tracy. Sikap
saling menghargai memungkinkan kita dapat mengesampingkan perbedaan
dan sama-sama aktif mengembangkan diri, berkreasi, berinovasi dan
mencapai kemandirian.

Selain itu kita dapat melihat kemajuan pesat yang dicapai bangsa
Jepang dalam waktu relatif singkat. Salah satu faktor yang
menstimulasi kemajuan tersebut adalah kerja keras bangsa Jepang
sendiri. Sedangkan mekanisme di negara tersebut bersifat mendukung
dan menghargai kerja keras seseorang. Kita pun kemungkinan besar
dapat mencapai kemajuan dalam kurun waktu yang cukup cepat jika kita
berusaha menyerap dan menerapkan budaya sikap aktif dan kerja keras
seperti yang dilakukan oleh bangsa Jepang.

Salah satu budaya positif lain yang mesti kita miliki adalah
kesederhanaan, meskipun mungkin kita dapat hidup serba mewah dan
modern. Hidup sederhana bukan berarti tidak memanfaatkan segala
fasilitas yang memungkinkan kita lebih maju dalam waktu cukup cepat,
melainkan hidup hemat, tidak boros atau berlebih-lebihan. Kata Henry
David Thoreau, "A man is rich in proportion to the things he can
afford to let alone. - Seseorang yang mampu hidup sederhana, maka ia
tidak akan pernah merasa kekurangan."

Selain itu kita juga harus memperhatikan apakah budaya yang akan
kita ikuti bermanfaat bagi kehidupan dan kemanusiaan? Budaya positif
haruslah menumbuhkan empati dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena
dunia ini penuh dengan orang-orang yang malang. Bagi diri kita
sendiri membudayakan sikap yang penuh empati merupakan sumber
semangat untuk terus berupaya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Budaya positif lainnya yang mesti kita serap dan terapkan dalam
kehidupan sehari-hari adalah budaya untuk menjadi subjek bukan
sekedar menjadi objek. Artinya, kita harus terbiasa bersikap aktif
dan kreatif menciptakan karya baru yang bernilai jual tinggi. Budaya
tersebut tentu saja memerlukan kesadaran untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, misalnya; senantiasa meningkatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan melalui kursus, seminar, belajar dari
buku dan orang-orang yang sudah berpengalaman dan lain sebagainya.

Sebenarnya masih sangat banyak budaya positif yang sangat bermanfaat
untuk membangun kehidupan kita agar menjadi bangsa yang lebih
sukses, kuat dan bermartabat. Terlebih di tengah derasnya
modernisasi informasi dan serba cepat, kita dapat dengan mudah
mengakses budaya-budaya positif dari berbagai macam etnis, suku,
atau bangsa lain di seluruh bagian dunia ini. Meskipun mungkin agak
sulit memulai, tetapi selama ada kemauan dan kita terus mencoba maka
budaya-budaya positif itu lambat laun akan benar-benar menjadi warna
kehidupan kita sehari-hari. Michael Jordan mengatakan, "I can accept
failure. But I can't accept not trying. - Saya dapat menerima
kegagalan. Tetapi saya tidak dapat menerima jika tidak mencobanya."

Sumebr: Membangun Budaya Positif oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah
seorang pengusaha, motivator dan penulis buku-buku bestseller.

Senin, 13 Agustus 2007

Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan

Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan

oleh Andrew Ho,

"Motivation is what gets you started, habits is what keep you going.
Motivasi memacu keberanian Anda untuk melangkah, sedangkan kebiasaan
menjadikan Anda terus melangkah."
~ FitnessFirst Club

Menceritakan impian dan kemungkinan-kemungkinan kesuksesan besar
pasti sangat menyenangkan. Tak jarang waktu kita habis hanya untuk
membuat perkiraan-perkiraan atau wacana dari A sampai Z. Terkadang
sampai kita lupa makan dan minum apalagi menunaikan tanggung jawab
yang harus kita selesaikan.

Realitas tersebut akan bertolak belakang bila sudah sampai pada
tahap realisasi atau pelaksanaan. Mencanangkan target dan
strateginya saja mungkin kita sudah mulai enggan. Seringkali pada
tahap selanjutnya kita akan kehilangan fokus dan kemauan.

Tidak mengherankan bila tindakan permulaan untuk mewujudkan impian
yang sudah dibicarakan sampai mulut berbusa-busa tadi tidak
menghasilkan apa-apa. Kalaupun langkah permulaan sudah cukup baik,
tetapi bila pada pelaksanaan berikutnya fokus sudah terpecah dan
kemauan mengendor maka hasilnya juga tidak akan memuaskan.

Motivasi memang sangat penting bagi siapapun di dunia ini untuk
menggugah inspirasi dan semangat seseorang meraih bermacam-macam
impian. Tetapi inspirasi tidak akan cukup bermanfaat mengantarkan
seseorang ke gerbang keberhasilan, bila semangat atau kemauan yang
timbul hanya bertahan dalam hitungan jam atau hanya pada tahap
permulaan saja. Semangat atau kemauan tak hanya dibutuhkan pada
proses menciptakan wacana atau impian, melainkan sampai ke proses
merealisasikan program kerja dan mencapai keberhasilan bahkan sampai
ribuan tahun berikutnya.

Dalam hal ini saya mempunyai tiga langkah guna menyiasati agar
semangat atau kemauan tersebut terus berkobar sampai impian yang
kita inginkan tercapai. Langkah yang pertama adalah memulai dari
diri sendiri. Artinya kita harus belajar bertanggung jawab penuh
atas kehidupan dan masa depan diri sendiri. "The price of greatness
is responsibility – Satu bagian dari kesuksesan adalah sikap yang
bertanggung jawab," kata Winston Churchill.

Mengapa demikian? Karena langkah tersebut akan menjadikan kita tidak
berusaha mengandalkan orang lain, sehingga kita lebih disiplin dalam
menjalankan tanggung jawab. Terlebih lagi kita tidak akan pernah
berusaha mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari tanggung
jawab tersebut. Tetapi jika kita tidak dapat bertanggung jawab pada
diri sendiri, tentu saja kita tidak akan pernah berhasil atau mampu
memikul tanggung jawab yang lebih besar dengan baik misalnya dalam
lingkup keluarga, perusahaan atau bahkan negara.

Memulai dari diri sendiri harus diikuti dengan keseriusan, dalam
arti menjalankan dengan penuh kesungguhan sampai benar-benar
mendapatkan hasil yang diharapkan. Sesuatu yang paling mudah
sekalipun akan terasa sulit bila kita kurang serius menjalankannya.
Sebaliknya segala sesuatu yang sangat sulit akan dapat diselesaikan
dengan baik berkat keseriusan kita.

Mao Tzu Zhong menyatakan bahwa keseriusan memiliki kekuatan yang
sangat dahsyat. Karena keseriusan mampu menjadikan kita ahli atau
menguasai bidang yang sedang kita tekuni. Ditandaskan pula oleh Dr.
Frank Richards dengan pendapatnya, "All big things in this world are
done by people who are naive and have an idea that is obviously
impossible. – Sungguh tidak mungkin semua karya yang menakjubkan di
dunia ini dihasilkan oleh orang-orang yang tidak berpengalaman dan
mempunyai sebuah ide saja."

Para ahli mampu menciptakan karya mengagumkan bukan dalam sehari,
melainkan bertahun-tahun mengerjakan bidang yang mereka tekuni
dengan penuh kesungguhan. Para tokoh usahawan sukses semisal Prof.
Dr. H Sukamdani Sahid Gitosardjono, Martha Tilaar, Einstein dan lain-
lain sebagainya adalah orang-orang yang menekuni bidang mereka
dengan penuh keseriusan sebelum akhirnya berhasil dan terkenal. Tak
ada salahnya meniru keseriusan mereka dalam melaksanakan pekerjaan
kita daripada sekedar mengagumi dan bermimpi sukses seperti mereka.

Inspirasi dan semangat akan terus berkobar bila kita fokus pada
bidang tertentu. Terlalu banyak fokus akan menyebabkan energi
terbagi, sehingga bukan kreativitas, ide yang muncul melainkan rasa
frustasi. Bila kita benar-benar fokus pada bidang yang sedang kita
tekuni maka akan muncul kreativitas, ide cerdas dan solusi-solusi
yang cemerlang dan sangat potensial meningkatkan suhu semangat juang
dan kerja kita.

Ketiga langkah tersebut cukup efektif meningkatkan semangat juang
kita hingga mencapai tujuan bahkan untuk mencapai target-target
selanjutnya. Daripada terus berangan-angan dan dibayangi ketakutan,
lebih baik segeralah menyusun langkah kerja, lalu bekerja dengan
baik dan bersemangat walau apa pun tantangan yang harus dihadapi.
Bila kita sudah berhasil mencapai tujuan, maka pada saat itulah kita
akan menyadari sesuatu memang nampak sulit sebelum dikerjakan.[aho]

Sumber: Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan oleh Andrew Ho,

 seorang penulis bestseller, motivator, dan pengusaha.

Bangkit Dari Keterpurukan

Bangkit Dari Keterpurukan

oleh Andrew Ho,

"Jika Anda mau menerima kegagalan dan belajar darinya, jika Anda mau
menganggap kegagalan merupakan sebuah karunia yg tersembunyi dan
bangkit kembali, maka Anda memiliki potensi menggunakan salah satu
sumber kekuatan paling hebat untuk meraih kesuksesan."
~ Joseph Sugarman

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan.
Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-
orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa
saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke
sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam
keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya
menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau
melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk
kemalangan lainnya.

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam
bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita
semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk
introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita
lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah
dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan
melaksanakan rencana dengan lebih baik.

"Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you
learn what doesn't work; and second, the failure gives you the
opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita
peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang
tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi
kita untuk mencoba pendekatan baru," kata Roger Van Oech.

Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan
hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan
kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney,
Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali,
Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper
Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami
keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut
justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor
pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil
lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan
kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul
Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki
gunung:

1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan
mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah
dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan
terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka
inginkan.

Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di
dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari
keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan
jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras,
dan mental yang kuat.

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama
kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan
kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai
tujuan tertinggi. "Our greatest glory is not in never falling, but in
rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita
tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika
gagal," cetus Confucius.

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai
kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat
perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai.
Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil
maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan
semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus
keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup
keras.

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh
positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda
alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada
kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik.
Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu
bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.[aho]

Sumber: Bangkit Dari Keterpurukan oleh Andrew Ho, motivator,
pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.

Percikan Api - Huo Hua

Percikan Api - Huo Hua

oleh Andrie Wongso



Dikisahkan seorang pemuda miskin, demi memenuhi panggilan kerja yang
mendesak dan sesegera mungkin, dia harus menempuh perjalanan cukup
jauh ke luar kota. Dia tahu, mobil tua yang dimiliki sebenarnya tidak
layak digunakan untuk perjalanan jarak jauh, tetapi keadaan memaksa,
sehingga akhirnya diputuskan tetap berangkat dengan mobil tua
tersebut.

Di tengah perjalanan yang sepi, senja berselimut kegelapan tiba
diiringi hujan yang turun dengan deras. Tiba-tiba yang dikuatirkan
terjadi juga, setelah beberapa kali terbatuk-batuk, mesin mobil
akhirnya mati. Segala usaha yang serba terbatas telah dilakukan,
tetapi sia-sia belaka, mobil tetap diam. Dikelilingi kegelapan malam,
hujan dan badai terasa semakin tidak bersahabat. Selama beberapa jam
tidak ada mobil yang melintas, si pemuda hanya bisa duduk termenung
di dalam mobil meratapi nasibnya.

Tiba-tiba... sekilas terlihat melalui kaca spion, sorotan lampu mobil
mendekat dan berhenti di belakang mobil si pemuda. Diselimuti
perasaan takut tetapi lebih pada rasa gembira, si pemuda melihat
pengendara mobil turun mendatangi jendela mobilnya. Karena cuaca
sangat gelap, hampir-hampir wajah si pengendara tidak terlihat dengan
jelas.

"Mesin mobil saya mati!" serunya sambil menurunkan kaca jendela
mobil. Kemudian orang yang tidak dikenal itu melangkah ke depan mobil
dan membuka tutup mesin, mengulurkan tangannya dan entah apa yang
dilakukan, tidak lama kemudian dia memberi isyarat agar memutar kunci
kontak. Alangkah terkejut dan mengherankan, mesin mobil hidup!

Masih dengan rasa keheranan, si pemuda berseru, "Saya tadinya kuatir,
jangan-jangan mobil saya mogok untuk terakhir kalinya." Orang tidak
dikenal itu pun menjawab dengan tegas, "Setiap mobil paling sedikit
akan hidup sekali lagi bila diberi perhatian yang semestinya." Tiba-
tiba angin mereda, hujan berubah rintik-rintik.

Orang asing itu melanjutkankan perkataannya: "Prinsip yang sama juga
berlaku bagi manusia. Selama masih ada sedikit percikan api, belum
terlambat bagi seorang manusia untuk membuat awal yang baru."

Si pemuda tergesa-gesa mengucapkan banyak terima kasih dan segera
meneruskan sisa perjalanannya dan tiba di tempat yang dituju dengan
selamat.

Para pembaca yang bahagia. Memang, begitu penting sebuah percikan api
untuk bisa menghidupkan mobil, demikian pula di dalam kehidupan
manusia, percikan api bisa diartikan sebagai semangat, hasrat, niat
atau tekad.

Bagi setiap manusia, siapa pun dia, bagaimanapun keadaannya, selama
masih mempunyai percikan api yang berbentuk TEKAD, maka tiada kata
terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru! Kebangkitan baru! Dan
menciptakan kesuksesan baru!

Jian Qiang De Yi Zhi atau tekad yang kuat.

Bagi saya sendiri yang lahir di keluarga miskin, yang hanya mengenyam
pendidikan formal kelas 6 SD pun tidak lulus, (SDTT—Sekolah Dasar
Tidak Tamat), sungguh tidak mudah untuk berjuang dan keluar sebagai
pemenang! Begitu pentingnya kekuatan TEKAD atau percikan api bagi
saya! Tanpa TEKAD YANG KUAT untuk mengubah nasib dengan berjuang mati-
matian, tidak mungkin nasib bisa saya ubah dan meraih kesuksesan
seperti hari ini….

Dengan bersyukur atas keberhasilan yang telah saya raih, saya
bertekad untuk tetap belajar, berjuang! Berjuang dan belajar lagi!!
Dan membagi semangat pada setiap orang yang membutuhkan agar bisa
memiliki kekayaan mental dan sama-sama meraih kesuksesan untuk
kehidupan yang lebih bernilai.

Salam sukses luar biasa!!

sumber: Percikan Api - Huo Hua oleh Andrie Wongso

Seni Bernegosiasi

Seni Bernegosiasi

oleh Andrew Ho. Andrew Ho

"The only way to negotiate anything is to give one thing in return
for another. Satu-satunya cara menegosiasikan apapun adalah
memberikan imbalan kepada yang lain."
~ Denis Waitley

Negosiasi sebelum terjadi transaksi barang atau jasa sudah menjadi
bagian dari aktivitas manusia sejak jaman purbakala sampai sekarang.
Kemampuan bernegosiasi lebih dibutuhkan dalam dunia bisnis yang
bergerak cepat dan penuh dengan persaingan ketat seperti saat ini.
Karena disamping memberikan hasil lebih memuaskan, melakukan
negosiasi akan sangat menyenangkan bila kita mengetahui caranya.
Berikut ini ada beberapa tips sukses bernegosiasi.

Langkah pertama adalah mencari informasi yang relevan untuk
bernegosiasi, di antaranya tentang tujuan, lawan bicara, agenda, dan
hasil yang ingin kita capai, sekaligus seberapa besar keinginan
mereka untuk menciptakan transaksi dengan kita. Jika kita ingin
membeli sebuah rak buku, setidaknya kita harus mengetahui kisaran
harga rak buku dengan berbagai model dan bahan. Pengetahuan tersebut
merupakan kunci penawaran kita.

Proses pertama akan terjadi jika ada pertanyaan. Maka kita mulai
dengan memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban cukup panjang,
bukan sekedar jawaban ya atau tidak. Tetapi jangan sampai kita
mengajukan pertanyaan yang sifatnya mengintimidasi. Sampaikan
pertanyaan yang menunjukkan rasa hormat kita. Misalnya bertanya
kepada mereka dengan memberikan alternatif, "Bagaimana kalau 100 ribu
saja?"

Sedangkan untuk mengetahui penawaran terendah, langkah yang bisa Anda
lakukan adalah membiarkan mereka memulai penawaran terlebih dahulu.
Mereka mungkin memberikan penawaran tertinggi. Tetapi jika Anda
memulai terlebih dulu, mungkin mereka akan mendapatkan lebih tinggi
dari nilai harga yang sebenarnya.

Oleh sebab itu, kita jangan langsung menerima penawaran pertama. Jika
kita langsung menerima, mungkin mereka merasa terlalu mudah dan
berpikir masih bisa mendapatkan lebih dari kita. Mungkin jika kita
menolak penawaran pertama mereka akan lebih puas. Mungkin mereka
berkesimpulan sudah berhasil menekan kita sampai batas terendah.

Dalam proses negosiasi, penjual menawarkan lebih dari jumlah yang
sebenarnya ia harapkan. Sementara pembeli akan menawar lebih rendah
dari harga yang berani ia bayarkan. Dua kepentingan tersebut jelas
bertolak belakang, tetapi jangan sampai perbedaan kepentingan itu
menyebabkan kita bertutur kata atau bersikap yang dapat menyakiti
lawan bicara. Karena bila hal itu terjadi, pasti akan menimbulkan
perselisihan atau pertengkaran.

Sehingga pada proses tersebut diperlukan sikap yang berorientasi pada
hasil. Orientasi tersebut akan menjaga sikap dan tutur kata kita.
Semakin tinggi hasil yang ingin kita capai, akan semakin baik sikap
dan tutur kata kita. Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak sama-
sama mendapatkan kesepakatan atau hasil.

Siapa pun yang memiliki waktu lebih banyak akan mendapatkan lebih
banyak keuntungan dalam bernegosiasi. Kesabaran dapat menghancurkan
orang lain yang bersikap terburu-buru. Misalnya dalam proses
negosiasi kita harus berhadapan dengan kata `tidak', hal itu bukan
berarti proses sudah berakhir.

Mungkin kita akan mendapatkan kesepakatan harga terbaik setelah kita
melontarkan beberapa pertanyaan dan menunjukkan keseriusan untuk
bertransaksi dengan mereka. Meskipun mungkin kita harus menghabiskan
waktu 4 jam untuk proses tawar menawar, tetapi kita akan lebih puas
karena berhasil mencapai kesepakatan harga yang terbaik untuk kedua
belah pihak. Puas dalam arti keinginan yang paling mendasar dari
kedua belah pihak terpenuhi.

Salah satu seni bernegosiasi adalah jangan pernah bernegosiasi tanpa
pilihan. Jika kita terlalu berharap akan hasil yang menguntungkan,
berarti kita akan kehilangan kemampuan untuk bernegosiasi. Sehingga,
apa pun yang kita berikan harus ada imbalannya. Salah satu contoh
yaitu, "Jika Anda menginginkan A, maka Anda harus melakukan B."
Tetapi jika kita tidak memiliki alternatif atau pilihan seperti itu,
mungkin orang lain akan meminta dan bahkan mendapatkan lebih banyak
dari kita.

Di antara sekian banyak seni dalam bernegosiasi, menyisipkan humor
dalam proses bernegosiasi adalah langkah yang sangat menguntungkan.
Humor akan meredakan ketegangan. Humor akan membuat setiap orang yang
terlibat dalam negosiasi merasa senang. Bahkan humor mempermudah kita
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan melalui proses negosiasi
dengan harga yang jauh lebih murah tetapi tak melukai perasaan orang
lain.

Itulah beberapa strategi supaya sukses bernegosiasi. Sebenarnya masih
ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi,
contohnya adalah menjadi pendengar yang baik atau membiarkan orang
lain lebih banyak berbicara. Atau jika proses semakin sulit dicapai
kesepakatan, maka strategi paling ampuh adalah berpura-pura seakan-
akan kita akan segera meninggalkan tempat tersebut, serta masih
banyak strategi lainnya.

Meskipun upaya negosiasi tidak selalu berhasil, sebagian besar
negosiasi menghasilkan keuntungan. Apalagi jika kita sudah merasa
cukup siap untuk bernegosiasi, maka keuntungan yang akan kita peroleh
akan lebih besar. Negosiasi adalah salah satu bentuk seni panawaran
yang paling dihargai dan dinikmati oleh penjual maupun pembeli.[aho]

Sumber: Seni Bernegosiasi oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang
motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.

Batu Rubi yang Retak

Batu Rubi yang Retak

oleh Andrie Wongso

Po Lie De Hong Bao Shi
Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang
sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati
karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat
permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan
hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu
dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu
itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.

Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu
berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata
telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup
memperbaiki batu berharga tersebut.

"Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa
diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan
semula."

Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang
seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu
terlewatkan.

Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan
bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat
penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia
dan berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja
memerintahkan untuk menghadap.

"Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu
rubi kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan
mencoba memperbaikinya."

"Baiklah, niat baikmu aku kabulkan," kata baginda sambil memberikan
batu tersebut.

Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu
berkata, "Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan
semula, tetapi bila diperkenankan, saya akan membuat batu rubi retak
ini menjadi lebih indah."

Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang
bisa dilakukan lagi dengan batu rubi itu, raja akhirnya setuju. Maka,
ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.

Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata
rubi yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat
indah. Baginda sangat gembira, "Terima kasih rakyatku. Bunga mawar
adalah bunga kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah."

Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya
hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah
membuat raja yang dicintainya berbahagia.

Netter yang luar biasa.... Di tangan seorang yang ahli, benda cacat
bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang
diciptakannya. Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan
perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.

TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI

Shi Shang Mei You Shi Quan Shi Mei De Ren

Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu
ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki
kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi
kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-
kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif
akan terbangun. Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu
itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada
kehidupan yang lebih sukses dan bernilai![aw]

Sumber: Batu Rubi yang Retak oleh Andrie Wongso

Kisah Si Penebang Pohon

Kisah Si Penebang Pohon

oleh Andrie Wongso

"Kan Shu De Gu Shi"

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk
menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi
kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang
pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan
menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu
yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore
hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan
memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa!
Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum
pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu."

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang
bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7
batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi
hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin
bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil
dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan
kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku
kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa.
Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf
atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa
yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu
mengasah kapak?"

"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk
setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat
tenaga," kata si penebang.

"Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan
kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil
luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama,
menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri,
hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus
meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja
dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah
mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si
penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

"Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu"

Istirahat bukan berarti berhenti.

"Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu"

Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi
hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk,
sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama
pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru
untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu
mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan
menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!

Sumber: Kisah Si Penebang Pohon

__._,_.___

4 Tipe Manusia

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

oleh Anthony Dio Martin

"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita
untuk tumbuh" (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,
hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai
seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan
masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan
cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan
sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari.
Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang
dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi
satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia
ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi,
rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa
tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini
perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan
hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon
generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang
menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan.
Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega.
Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan
kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan
dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika
situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu
menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa.
Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya
menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam
hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi
tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah
Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu,
dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera
melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai
lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan
terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini
karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih
termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat
ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya
teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu
biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah,
sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah
yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang
kepala regional sales yang performance-nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru
dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke
daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun
netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun
kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam
daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada
musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin
dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap
hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku
tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The
Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini
juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat
dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A
Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah
Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda?
Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe
selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola
pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin

Kamis, 09 Agustus 2007

Budaya "Nobody is Perfect"

Budaya “Nobody is Perfect“

Oleh Dr Iken Lubis

 

”Tidak akan pernah ada sesuatu yang dapat dikerjakan jika seseorang menunggu sampai ia dapat mengerjakannya sebaik mungkin sedemikian rupa sehingga tak ada seorang pun yang menemukan kekurangannya ...” – John Henry C. Newman

 

Rekan, tak terasa sudah dua tahun forum renungan ini ”beredar” ditengah-tengah kita. Semoga kita semua mendapatkan manfaat dari forum ini. Saya sadar sepenuhnya bahwa terkadang ulasan dalam renungan ini bisa menyinggung perasaan beberapa orang dari kita. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Percayalah, saya tidak bermaksud untuk menorehkan segores luka dihati para sahabat, semua karena saya ingin membuka mata kita semua terhadap kehidupan yang terkadang harus kita akui agak sedikit tidak bersahabat.

 

Rekan, sepenggal kalimat pembuka diatas sengaja saya tampilkan sebagai penyapa forum kali ini. Jika kita telaah, mungkin sebagian besar dari kita, jika tidak bisa dikatakan seluruhnya, pernah tiba pada satu kondisi dimana kita merasa ”belum siap” untuk melakukan suatu hal hanya dikarenakan takut kalau akan terdapat kekurangan. ”Nobody is perfect ...”, ungkapan tersebut sudah sangat akrab dengan telinga kita. Bahkan mungkin terlontar dengan lancar dari celah-celah bibir kita sendiri. Tapi kenapa masih saja ketakutan akan kegagalan itu muncul juga ... ???

 

Perusahaan tempat saya bekerja baru saja mengadakan sabuah acara Outing. Acara berlangsung begitu meriah dan dapat digolongkan sebagai acara Outing yang tersukses dalam sejarah perusahaan. Namun dibalik itu semua, ada cerita lucu tatkala penunjukan Ketua Panitia Pelaksana. Saat saya menginformasikan kepada seorang rekan bahwa dia ”terpilih” atau lebih tepatnya ”diminta” untuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana, jawaban spontan yang keluar dari mulutnya adalah ”Woalah ... Mate aku ...”. He he he ... sungguh respons yang tulus. Kenapa hal ini bisa terungkap dari mulut seorang rekan yang memang dikenal pekerja keras ? Tentu ... tidak terlepas dari apa yang diungkapkan diatas.

 

Mungkin rasa takut mengecewakan orang lain jika acara tidak berlangsung dengan sukses ... Apakah salah ??? Tidak !!! Sungguh sangat manusiawi. Hanya saja, kata-kata John Henry C. Newman diatas perlu disampaikan kepadanya dengan sesegera mungkin. Dan hasilnya ... terlepas dari kekurangan kecil yang bisa diabaikan, acara berlangsung sangat sukses. Apa yang ingin saya sampaikan disini adalah, kita tidak perlu memikirkan hal-hal negatif yang belum tentu akan datang menyapa sebagai hasil dari pekerjaan yang kita lakukan. Jauh lebih baik adalah perencanaan yang matang yang perlu disiapkan. Rekan saya sudah membuktikan hal tersebut bisa terjadi. Jika rekan saya ini bisa, apa yang menyebabkan kita berpikiran kita tidak bisa ??? Sekali lagi, bukan masalah bisa atau tidak bisa. Tapi masalahnya apakah kita mau memulai pekerjaan itu atau tidak ...

 

Rekan, tadi malam saya kebetulan pulang bersama seorang rekan. Ditengah perjalanan, kami membahas sebuah buku yang berjudul Entrepreneurship – sayang sekali saya lupa nama pengarangnya – yang menurut saya cukup bagus untuk dibaca. Didalam buku tersebut, ada serentetan kalimat yang saya rasakan sangat baik disampaikan dalam forum ini. Sang penulis menuliskan ”Pada dasarnya semua orang memiliki jiwa Entrepreneurship. Hanya saja banyak yang tidak mampu melihat kesempatan yang ada. Jika pun mereka mampu melihat kesempatan yang ada, mereka takut untuk mencoba / memulai meraihnya. Jika pun mereka mampu melihat kesempatan yang ada dan mau mencoba / memulai meraihnya, mereka takut gagal. Jika pun mereka mampu melihat kesempatan yang ada, mau mencoba / memulai meraihnya dan ternyata mengalami kegagalan, mereka tidak mau mencoba kembali untuk memulainya dengan pendekatan yang lebih baik lagi ...”

 

Rekan, mengakhiri forum renungan kali ini saya ingin menyimpulkan tulisan diatas. Inti dari tulisan diatas adalah semua dari kita dilahirkan dengan bakat yang luar biasa. Oleh karenanya, tidak perlu kita khawatir bahwa kita tidak dapat mengerjakan suatu pekerjaan dengan sempurna. Permasalahannya adalah mau atau tidak kita mencoba mengerjakannya. Tanpa kita kerjakan, mana mungkin kita tahu hasilnya ... Just believe in yourselves ... Seperti yang sering saya sampaikan : ”Don’t under-estimate your capabilities, but don’t you ever be over confidence …”. Rekan, ”Tidak masalah berapa banyak susu yang Anda tumpahkan pada saat memerah sapi selama Anda tidak kehilangan sapi nya” – Harvey Mackay (02.03.07)