Senin, 13 Agustus 2007

Bangkit Dari Keterpurukan

Bangkit Dari Keterpurukan

oleh Andrew Ho,

"Jika Anda mau menerima kegagalan dan belajar darinya, jika Anda mau
menganggap kegagalan merupakan sebuah karunia yg tersembunyi dan
bangkit kembali, maka Anda memiliki potensi menggunakan salah satu
sumber kekuatan paling hebat untuk meraih kesuksesan."
~ Joseph Sugarman

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan.
Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-
orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa
saja menyeret kita dalam keterpurukan. Bila kita melihat ke
sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam
keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya
menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau
melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk
kemalangan lainnya.

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam
bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita
semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk
introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita
lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah
dilakukan, kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan
melaksanakan rencana dengan lebih baik.

"Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you
learn what doesn't work; and second, the failure gives you the
opportunity to try new approach. – Ingatlah 2 keuntungan yang kita
peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang
tidak berjalan dengan baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi
kita untuk mencoba pendekatan baru," kata Roger Van Oech.

Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan
hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan
kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney,
Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali,
Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper
Columbus, Anthony Robins, dan lain sebagainya, sudah pernah mengalami
keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut
justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor
pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil
lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan
kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul
Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki
gunung:

1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan
mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah
dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan
terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka
inginkan.

Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di
dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari
keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan
jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras,
dan mental yang kuat.

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama
kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan
kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai
tujuan tertinggi. "Our greatest glory is not in never falling, but in
rising everytime we fail. – Kejayaan tertinggi bukan karena kita
tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika
gagal," cetus Confucius.

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai
kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat
perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai.
Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil
maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan
semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus
keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup
keras.

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh
positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda
alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada
kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik.
Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu
bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum.[aho]

Sumber: Bangkit Dari Keterpurukan oleh Andrew Ho, motivator,
pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.

Tidak ada komentar: