Rabu, 18 Maret 2009

Memulai Sesuatu yang Baru

Memulai Sesuatu yang Baru

"Jangan pernah mengatakan tidak bisa.
Katakan bahwa Anda bisa dan
akan melakukannya, lalu lakukan."
-- Jamiesa Turner, usia 12 tahun

BEBERAPA jam sebelum shalat Jumat dimulai, sebuah mobil Ford Escape
berwarna hijau berhenti di depan Masjid di daerah Kebayoran Baru.
Tempat yang dituju untuk parkir pun tidak berubah, selalu disitu,
disisi pohon rindang persis di tikungan. Pada awalnya banyak yang
mengira, bahwa sang pemilik mobil akan melakukan ibadah shalat Jumat
seperti biasa. Dugaan itu sebenarnya tidak meleset. Hanya saja ada
kegiatan lain yang dilakukan sang pemilik mobil tersebut. Apa itu?
Bagasi mobil belakang pun segera dibuka setelah mobil tersebut
berhenti. Seorang wanita muda mencoba berkemas-kemas mengatur letak
beberapa keranjang dan wadah. Nasi kebuli yang semerbak harumnya
sudah tercium beberapa meter itu pun, siap untuk dijual.

Berjualan nasi kebuli? Betul. Pemandangan baru ini memang baru
terlihat beberapa bulan terakhir ini. Berjualan nasi kebuli mungkin
bukan sesuatu yang aneh. Tetapi bila menggunakan mobil mewah sebagai
alat berjualannya, mungkin terlihat tidak biasa. Karena mobil
tersebut boleh dibilang menggunakan cc besar yang tentu saja memakan
bahan bakar cukup banyak. Sang pemilik mobil tentu saja sudah
mengetahui hal ini. Ia sesungguhnya hanya memanfaatkan waktu yang
ada. Idenya sungguh kreatif. Tujuan utamanya beribadah tidak
ditinggalkannya, tetapi juga dapat mengeruk keuntungan dari hasil
berjualannya. Karena toh, ia datang beribadah ke Mesjid tersebut
juga dengan menggunakan mobil tersebut. Lariskah jualannya? Sebelum
jam satu siang atau kira-kira setengah jam setelah shalat Jumat
selesai, dagangannya habis tak tersisa. Banyak pembeli yang memesan
dibungkus untuk dimakan di rumah atau dikantor. Ide kreatif sang
pemilik mobil untuk berjualan nasi kebuli merupakan sebuah gagasan
yang cemerlang. Praktis disekitar lokasi tak ada saingan yang juga
berjualan nasi kebuli. Sang pemilik mobil dinilai mampu membaca
situasi dan melihat peluang.

Ide kreatif atau munculnya hal-hal baru, biasanya berkaitan dengan
lingkungan sekitar, baik di rumah atau tempat pekerjaan. Seorang
editor sebuah koran nasional terbitan Jakarta, setelah menjalani
hidup yang semakin hari dirasakannya semakin sulit, mencoba mencari
jalan lain untuk mengurangi beban hidupnya. Ia pun memutuskan untuk
menjadi loper koran dan majalah. Tugas utamanya mengedit dan menulis
artikel-berita tetap dijalankannya dengan penuh tanggungjawab. Hanya
saja, ia juga mendapat pekerjaan baru, yaitu menerima, mengirimkan,
dan mendistrubusikan koran dan majalah ke berbagai tempat di wilayah
sekitar rumahnya. Kolega dan jejaring dengan kawan-kawannya yang
berkecimpung di dunia surat kabar dan majalah, ia manfaatkan secara
positif untuk mengembangkan usahanya. Usaha yang digeluti sang
editor sudah berjalan selama tiga tahunan. Berapa penghasilannya
dari usaha sambilannya ini? Ternyata setara dengan gajinya saat ini
sebagai editor yang masih tetap ia jalankan.

Anda pun sebenarnya dapat melakukan hal yang sama, bertindak
kreatif, seperti yang dilakukan sang penjual nasi kebuli atau loper
koran tersebut. Anda tak perlu menjadi orang yang sangat spesifik
atau unik, apalagi jenius untuk menjadi kreatif. Dalam keadaan sulit
seperti saat ini, tindakan-tindakan yang memunculkan ide-ide baru
dan kreatif merupakan sebuah gagasan cemerlang.

Bagaimana agar kita dapat memulai sesuatu yang baru atau dapat
memunculkan ide-ide kreatif? Otak Anda tentunya juga tak dapat
secara ujug-ujug mengeluarkan sebuah ide baru. Cring, seperti bunyi
lampu bohlam yang tiba-tiba muncul di kepala Anda begitu Anda
mendapat ide baru. Selalu ada proses. Pikiran yang kreatif,
timbulnya ide-ide baru, gagasan yang cemerlang, muncul bukannya
tanpa sebab akibat. How come? Lihatlah sekeliling Anda. Buka mata,
pasang telinga. Banyaklah membaca, tontonlah acara diskusi
interaktif di layar teve. Lalu, berdiskusilah dengan kolega dan
teman kerja, serta berinteraksi dengan tetangga. Juga, datangilah ke
tempat-tempat yang bisa mencerahkan Anda, ke toko buku, ke meseum,
atau kemana saja yang Anda suka. Dengan banyak melakukan aktifitas-
aktifitas seperti itu, otak Anda akan terus terlatih untuk
berpikir, dan terus berpikir. Ide-ide baru pun nantinya diharapkan
akan muncul.

Begitu ada ide baru muncul, segera rekam hal tersebut. Mencatat
adalah hal yang paling mudah untuk merekam. Tulislah di agenda atau
buku kerja Anda. Lagu Yesterday yang kesohor itu, diciptakan oleh
Paul McCartney ketika ia bangun tidur. Coba seandainya McCartney tak
segera menuliskannya setelah bangun dari tidurnya, mungkin saat ini
kita tak akan pernah mendengar lagu legendaris tersebut.

Tak selamanya pikiran, emosi dan jiwa Anda sedang dalam keadaan
mood yang baik. Ada saat-saat Anda mengalami kejenuhan. Bila
pikiran Anda lagi bete atau hang, istirahatlah sejenak dan kerjakan
sesuatu yang sifatnya rutin. Misalnya, mencuci pakaian, mencuci
piring, menyiram tanaman, atau hanya berolahraga ringan dengan
berjalan sekeliling rumah atau kantor Anda. Pekerjaan ini akan
membuat pikiran pragmatis Anda menjadi sibuk.

Selama manusia bisa berpikir dengan baik, maka dia dapat melakukan
hal-hal yang kreatif. Selama itu pula ia akan selalu mencari jalan
lain atau mencoba memulai sesuatu yang baru. Kreatif tidak lebih
dari suatu proses berpikir dalam menghasilkan sesuatu. Menghasilkan
bukan berarti dari yang tidak ada menjadi ada. Menghasilkan sesuatu
yang baru dapat berarti memulai sesuatu yang 'baru tapi lama',
mengubah bentuk yang sudah ada, memunculkan kembali sesuatu yang
dulu pernah ada, dan tentu saja, juga menemukan sesuatu yang belum
ditemukan oleh orang lain.

Bagaimana kalau kita melakukan suatu hal baru tersebut tapi ternyata
gagal? Hal yang patut diingat ialah, jangan takut untuk melakukan
kesalahan. Bisa saja Anda merasa menemukan ide atau gagasan baru,
kemudian Anda langsung mencobanya. Dan ternyata gagal atau kurang
berhasil. Tidak masalah. Dalam hal ini Anda dapat belajar dari
kegagalan tersebut. Proses pembelajaran dalam hal ini sedang Anda
jalani.

Jangan ragu untuk memulai sesuatu. Yang penting Anda percaya diri.
Siapapun mempunyai kekuatan untuk menjadi kreatif dan memulai
sesuatu yang baru. Begitu pula Anda. (020608)

Sumber: Memulai Sesuatu yang Baru oleh Sonny Wibisono, penulis,
tinggal di Jakarta.

Tidak ada komentar: