Senin, 23 Februari 2009

FW: Three Times A Lady

Dearest Pak Mario Teguh dan Ibu Linna Teguh yang bijak dan penyayang,

Semoga sentuhan kalimat-kalimat bijak dan rasa sayang dari hati tulus Bapak dan Ibu yang menyentuh banyak hati, membuat Yang Maha Bijak danYang Maha Penyanyang berkenan selalu menyinari hati tulus dan ikhlas Bapak dan Ibu dengan sinar-sinar kebenaran dari-Nya dan lindungan kasih sayang-Nya yang tak pernah putus untuk Bapak dan Ibu sekeluarga.

 

Sahabat Indonesia yang Super,

 

Harapan saya ketika Sahabat membaca email saya ini, Beliau Yang Maha Penyayang berkenan menganugrahkan hujaman rasa kasih sayang kedalam hati sanubari kita yang akan kita persebahkan kepada seseorang yang telah menjadi penyebab keberadaan kita di dunia ini, seseorang yang telah mengadu nyawa demi keberadaan kita di dunia ini, Beliau  adalah IBU KITA.

 

Masih dalam momentum Hari Ibu, saya mencoba share dengan Sahabat Super dalam keluarga milis yang penyayang ini.

 

Beberapa waktu yang lalu saya di ajak oleh beberapa teman mengunjungi Panti Jompo, saat kami baru tiba, saya menyaksikan pemandangan mengharukan sekaligus miris, ada di antara orang-orang tua ini seorang nenek yang sedang duduk dengan pandangan kosong, ada pula beberapa yang sedang berbincang sesamanya, yang membuat saya miris saat kami melintas mereka meminta makanan kepada kami, “ Nak tolong bagi kami roti nak, saya lapar ” mata yang penuh harap itu membuat hati ini menjerit, di sisi lain ada beberapa nenek yang sedang dimandikan, yang membuat saya sedih nenek tersebut dimandikan dengan selang dan disemprotkan seperti memandikan (maaf : binatang ternak), hati ini tersentak, Astaghfirulloh hati ini menjerit, tak tega saya menatapnya, Saya tidak menyalahkan pihak panti, mungkin karena keterbatasan dan keadaanlah yang membuat semua itu terjadi dan harus dilakukan.

 

Sahabat Indonesia yang Super,

Mungkinkah ada anak yang tega menitipkan Ibunya dipanti Jompo itu? Semoga pikiran saya ini salah, mungkin nenek itu memang tidak punya anak, mungkin sudah tidak ada sanak saudara lagi, semoga…

 

Padahal kita telah diingatkan :

“ Ridho / Perkenan-Nya  tergantung Ridho / Perkenan Orang Tua.”

 

Alangkah sangat wajar penghargaan yang dipersembahkan bagi seorang Ibu dengan adanya Hari Ibu, tanggal 22 Desember, Seharusnya kebahagiaan dengan senyum indah dan damai terpancar dari wajah-wajah seorang IBU, rasa hormat, kalimat-kalimat santun, lebut, dan kasih sayang di persembahkan untuknya, suasana inilah yang sepatutnya kita saksikan setiap saat yang diperuntukan bagi seorang Ibu. karena..

 

Bila bayi kecil, lucu, harum, dan ceria itu kemudian menjadi seorang profesional atau pebisnis yang cemerlang dan mulia pribadinya;
maka langit pun tidak bisa menjadi atap dari tingginya pujian yang terharuskan bagi seorang ibu.

(Mario Teguh - Three Times A Lady)

 

 

Padahal

 

Tidak ada seorang besar yang mulia yang dulunya tidak belajar bertepuk tangan di pangkuan Ibu.


( MTGW - A Mothers Prayer )

 

Karena begitu besarnya pengorbanan seorang Ibu, bahkan betapapun besarnya kesalahkan kita terhadapnya hatinya selalu lembut untuk memaafkan. Wajarlah jika ada pribahasa yang mengatakan : “Kasih Ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah.”

 

Sahabat demikian sedikit tulisan saya kali ini, semoga dapat dijadikan renungan buat saya khususnya dan Anda yang penyayang kepada orang tua yang telah membesarakan kita.

 

Saya menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada Sahabat super yang telah banyak berbagi kebaikan di keluarga  milis ini.

 

Guruku Pak Mario dan Ibu Linna Teguh sekeluarga, terima kasih telah diijinkan berada di ruangan ini dan berbagi untuk melayani.

 

 

Salam Super,

 

 

MA’RIFUL ANWAR, SM 1464

MT Super Crew  | MTSC| 021-68897875 | Personal Franchise + Art Graphic DesignTangerang

 

 

Tidak ada komentar: