Kamis, 09 Agustus 2007

Manusia-Manusia Sejati

Manusia-Manusia Sejati

Oleh Dr Iken Lubis

 

Ada sebuah kalimat panjang yang pernah diutarakan oleh Rudyard Waitley : “Jika Anda mampu berkepala dingin di saat sekeliling Anda kehilangan akal dan menyalahkan Anda; jika Anda bisa percaya diri saat orang lain meragukan Anda, tetapi tetap memperhatikan juga keraguan mereka; jika Anda bisa menunggu tanpa jemu dan tidak membalas kebohongan dengan kebohongan atau kebencian dengan kebencian; jika Anda bisa tahan mendengar kebenaran yang Anda katakan di plintir oleh orang licik untuk mempengaruhi orang–orang bodoh; atau melihat jerih payah Anda dihancurkan tapi gigih bertahan membangunnya kembali dengan morat–marit; jika Anda bisa bergaul dengan rakyat jelata tanpa menjadi kampungan dan dengan raja-raja tanpa menjadi sombong; jika lawan maupun kawan tidak bisa merusak Anda … maka Anda sungguh manusia sejati.”

 

Rekan, banyak teori yang diajukan oleh manusia tentang arti ”Manusia Sejati”. Apa yang ditulis oleh Rudyard Waitley diatas, paling tidak menurut saya, adalah gambaran menyeluruh tentang arti ”Manusia Sejati” sesungguhnya. Pertanyaannya adalah, apakah ada diantara kita yang bisa dengan bangga mengatakan ”Saya ternyata sudah tergolong Manusia Sejati ...” ? Apakah ada ??? Berapa banyak diantara kita yang mampu meredam emosi tatkala lingkungan kita menuding kita sebagai ”biang” kegagalan dan kehancuran ? Mampu kah kita menahan amarah di situasi seperti itu jika kita sendiri tidak dapat menahan emosi tatkala anak kita tanpa sengaja menjatuhkan motor kesukaan kita ? Atau tatkala si kecil memecahkan jambangan bunga yang diboyong dari luar negeri ? Atau …

 

Rakan, berapa banyak diantara kita yang mampu mempertahankan kepercayaan diri dikala lingkungan sekitar kita bahkan mungkin teman-teman terdekat kita meragukan kemampuan yang kita miliki ? Seringkali kita merasa “Down” dan hilang rasa percaya diri kita saat ada pihak yang meragukan. Seharusnya kita justru merasa tertantang dengan “keraguan” yang ada. Seharusnya kita merasa wajib menunjukkan kebisaan kita bukan sebaliknya malah bermuram durja. Keberhasilan dan kegagalan bukanlah isu utama. Kemauan kita untuk melakukannya … itulah yang terpenting. Sir Winston Churchill pernah berkata : “Sukses bukanlah akhir dari perjalanan, dan kegagalan bukanlah bencana besar. Yang terpenting adalah keberanian untuk meneruskan perjuangan.”

 

Rekan, mungkin ada diantara kita yang berbisik pelan : ”Hanya Superman yang bisa menjadi Manusia Sejati” … atau “Hanya Robot yang bisa menjadi Manusia Sejati karena tidak memiliki perasaan” … Bisa saja pernyataan tersebut benar. Adalah hal yang sungguh tidak mudah untuk memenuhi kriteria untuk menjadi Manusia Sejati. Mungkin kita tidak dapat menjadi seorang “Manusia Sejati” seperti yang digambarkan oleh Rudyard Waitley diatas. Tapi paling tidak kita harus mencoba untuk mendekatkan diri kita dengan “gelar” tersebut. Ada sepotong kalimat dari Bob Collings : “Bila manusia sangat termotivasi, adalah hal yang mudah untuk mencapai sesuatu yang dirasakan tak mungkin. Dan bila mereka tidak memiliki motivasi, adalah hal yang tak mungkin untuk mencapai sesuatu yang mudah.”

 

Rekan, jika kita menginginkan sesuatu, tentu ada “harga” yang harus dibayar. “Harga” dalam hal ini bukan semata-mata berarti uang melainkan bisa juga waktu, tenaga, keringat bahkan cucuran airmata dan tetesan darah. Sama halnya jika kita ingin menjadi “Manusia Sejati”. Dari tulisan Rudyard Waitley diatas, dapat saya simpulkan bahwa ada paling tidak 7 hal yang harus kita siapkan untuk dapat mendekati predikat ”Manusia Sejati” :

1. Tetap “berkepala dingin” disaat emosi datang menggoda.

2. Jangan biarkan kepercayaan diri Anda luntur hanya karena keraguan orang terhadap kemampuan Anda.

3. Peliharalah sifat sabar.

4. Jujur dan jauhkan diri dari rasa benci. Jangan balas kebathilan dengan kebathilan.

5. Jangan pernah berhenti mencoba.

6. Bergaul tanpa memilih golongan.

7. Cepat beradaptasi dengan lingkungan.

 

Mustahil ? Tentu tidak. Sebagaimana yang telah sering saya katakan. Permasalahannya bukanlah bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau kita mencoba untuk meraihnya .

Sebagai penutup forum renungan kali ini, ada sepenggal tulisan Conrad Hilton yang menurut daya sangat baik untuk kita renungkan : “Orang-orang yang sukses selalu melangkah ke depan. Mereka juga membuat kesalahan, tapi mereka tidak pernah berhenti berusaha… “ Oleh karenanya rekan … janganlah kita berhenti berusaha … (06.10.06)

 

Tidak ada komentar: