Kamis, 09 Agustus 2007

Melangkah di Tahun Baru

Melangkah di Tahun Baru

Oleh Dr Iken Lubis

 

Pertama-tama perkenankanlah saya, walaupun agak terlambat, mengucapkan ”Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2007”. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita semua di tahun ini. Amin ... Pada kesempatan edisi perdana di tahun 2007 ini.

 

Rekan, tak terasa kita sudah tiba di tahun 2007. Mungkin banyak diantara kita yang terlalu sibuk merenungkan apa yang telah dicapai pada tahun 2006 yang lalu. Apakah itu suatu tindakan yang baik ? Saya pribadi kurang setuju dengan hal tersebut. Biarkanlah kehidupan dan pencapaian kita di tahun 2006 lalu tersimpan rapi dalam benak kita sebagai memori ... tidak perlu kita renungkan lagi ... Mengapa ??? Apa salahnya melakukan interospeksi ??? Tidak … tidak ada yang salah. Hanya saja, kita akan terjebak dalam dilema pertanyaan “Mengapa ... ?”, “Andai saja ... ” dan seterusnya yang justru akan menurunkan semangat kita memulai langkah kita di tahun 2007 ini.

 

Ada sebuah kalimat dari Brian Tracey yang baik sekali untuk kita renungkan : ”Luangkanlah 80% dari waktu mu untuk memfokuskan diri mencari peluang-peluang hari esok dibandingkan merenungkan permasalahan-permasalahan hari kemarin …”. Beliau mengajak kita semua untuk lebih focus kepada masa depan disbanding berkutat di masa lalu. Suatu ajakan yang sangat baik untuk diikuti … Senada dengan Brian Tracey, Greg Anderson pernah berkata : “Berhentilah berangan-angan seandainya keadaan tidak seperti ini. Daripada membuang waktu, tenaga dan emosi untuk mencari jawaban kenapa kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan, lebih baik kita mulai mencari jalan lain untuk meraihnya .. “.

 

Rekan, ada baiknya kita mulai melangkahkan kaki kita menelusuri jalan terjal 2007 ini dengan pertanyaan ”Bagaimana …?” dan bukan “Kenapa …?” atau “Seandainya …?”. Mungkin banyak diantara kita yang bingung dengan tujuan yang ingin dicapai di tahun 2007 ini. Bahkan mungkin banyak diantara kita yang berkata : “Yah … gimana nantilah. Pokoknya dijalani aja …”. Sungguh bahaya !!! Kepribadian-kepribadian inilah yang sangat mudah diombang-ambing oleh situasi dan kondisi kehidupan. Biasanya mereka inilah yang akan memulai lembaran baru dengan “Kenapa …?” atau “Sandainya ..?”.

 

Rekan, salah satu kunci untuk meraih sukses di zaman yang semakin “jahiliyah” ini adalah hubungan sesama kita. Tanpa hubungan yang harmonis, hampir bisa dipastikan bahwa kesuksesan akan sukar mendekati kita. Diakui atau tidak, kita tidak bisa meraih sukses dengan sendirinya. Kita pasti membutuhkan orang lain untuk meraihnya. Adalah penting membina hubungan yang baik dengan sesama kita. Maya Angelou mengungkapkan satu kalimat yang menurut saya sangat tepat : “Orang akan mudah melupakan apa yang kau katakan, orang juga akan dengan mudahnya melupakan apa yang kau lakukan, tapi orang tidak akan lupa bagaimana kau membuat perasaan mereka …”.

 

Dalam rangka memulai upaya kita meraih sukses di tahun 2007 ini, saya mengajak kita semua untuk mencoba sekuat tenaga membina hubungan baik dengan sesama. Ingatlah, suatu waktu kita akan membutuhkan orang lain sebagai ”katalisator” kesuksesan yang sudah diambang pintu. Masalahnya ... maukah kita ??? (05.01.07)

 

Tidak ada komentar: