Kamis, 09 Agustus 2007

Tekad, Nasib dan Kejuangan

Tekad, Nasib dan Kejuangan

Oleh : Dr Iken Lubis

 

 “Dalam bisnis, terkadang kita harus menendang orang yang telah jatuh. Jangan membiarkannya untuk bangkit kembali karena nescaya, Anda lah yang akan tertendang di saat Anda lengah” Simon Cowell, juri American Idol.

 

Rekan, sekilas pernyataan diatas dapat membuat orang merasa marah. Begitu sadis nya kah dunia bisnis ? Apa hati nurani sudah tidak dapat dipakai lagi dalam berbisnis ? Pro dan kontra bisa saja datang silih berganti saat kita coba membahasnya. Tapi itulah kenyataannya ... hukum rimba berlaku dalam dunia bisnis. Namun renungan kali ini bukanlah ditujukan untuk membahas kejamnya dunia bisnis, melainkan coba menyibak sisi lain dari acara American Idol yang sudah tersohor ke manca negara ...

 

Rekan, mungkin sebagian besar dari kita tidak akan melepaskan kesempatan menonton acara American Idol di layar kaca. Saya sendiri termasuk salah satu orang yang selalu berusaha untuk menyempatkan diri menonton acara tersebut. Episode yang paling berkesan bagi saya adalah episode-episode audisi. Disana kita bisa melihat bagaimana arti “perjuangan” sesungguhnya. Terlihat jelas antara mimpi, usaha dan kenyataan. Terlepas dari kenyataan yang ada, saya rasa usaha para kontestan untuk meraih mimpinya perlu diacungkan jempol. Bayangkan saja, dengan segala kekurangannya, sebagian besar dari kontestan berani tampil ke depan. Apakah itu merupakan suatu sikap yang bodoh karena akan mempermalu diri sendiri ??? Mungkin sebagian dari kita menganggapnya seperti itu.

 

Tapi apakah memang demikian ??? Zig Ziglar pernah berkomentar : “Sebagian orang dapat berhasil karena memang digariskan seperti itu, namun hampir semua orang dapat berhasil karena mereka telah membulatkan tekad untuk itu.” Nah … para kontestan dalam acara tersebut sangat pas dijadikan contoh dari komentar Zig Ziglar. Bagaimana tidak ??? Tidak mudah untuk memberanikan diri untuk maju bersaing dengan ribuan orang hanya agar menjadi yang terbaik. Apalagi dengan kemampuan yang memang dibawah rata-rata. Pastilah membutuhkan tekad yang besar hanya untuk berani tampil selama beberapa puluh detik didepan para juri. Pastilah membutuhkan tekad yang sedemikian kuat hanya untuk mengeluarkan suara yang memang terkadang sumbang … Sungguh, sudah sepantasnyalah apresiasi diberikan kepada para kontestan.

 

Rekan, jika kita berkaca kembali kepada kehidupan kita masing-masing, apakah kita juga sudah “berjuang” demi mewujudkan impian kita ??? Apakah kita sudah tergolong orang yang akan menempuh segala rintangan demi sebuah impian ??? Apakah kita sudah membulatkan tekad kita demi meraihnya walau terkadang kita harus menanggung “rasa malu” yang selalu menghantui ? Hanya kitalah yang dapat menjawabnya.

 

Terkadang kita selalu bertanya kepada diri kita apakah kita bisa mewujudkan impian kita … Pertanyaan demi pertanyaan selalu kita ajukan tanpa sadar bahwa kita tidak akan dapat meraihnya hanya dengan pertanyaan. Jika kita tidak ingin di”tendang” oleh orang lain sebagaimana yang dikatakan oleh Simon Cowell, kita harus mempersiapkan diri, membulatkan tekad dan berjuang untuk meraih impian kita sesegera mungkin ... bukan mulai esok atau lusa melainkan sejak dari detik ini.

 

Mengakhiri renungan kali ini, saya ingin menuliskan kata-kata Walt Disney : ”Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya”. Oleh karenanya tetap lah bermimpi dan yakinlah bahwa mimpi itu pasti dapat terwujud ... Amin ... ( 26.01.07)

 

Tidak ada komentar: